Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya diganjar penghargaan sebagai kampus terbaik III pada Lomba Eco Campus Tingkat Kota Surabaya Tahun 2021.
Dalam lomba yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya tersebut, Kampus Merah Putih itu bersaing dengan 10 perguruan tinggi di Kota Pahlawan.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji kepada Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, di Gedung Balai Kota Surabaya, Rabu (15/12/2021).
Rektor Untag Surabaya Prof. Nugroho mengungkapkan rasa bangganya. Sebab Untag Surabaya bisa bersanding dengan 9 perguruan tinggi lainnya dan memperoleh penghargaan.
"Senang dan bersyukur pastinya. Untag Surabaya disandingkan dengan sembilan perguruan tinggi lainnya yang pernah menjadi juara Eco Campus tahun-tahun sebelumnya. Bangga kita bisa jadi tiga besar," tutur Prof. Nugroho melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).
"Keberlanjutan inilah yang pada tahun ini dinilai, bagaimana program Eco Campus ini punya sustainibility," tambah dia.
Guru besar ilmu akuntansi itu menambahkan bahwa keberlanjutan program menjadi poin penting dalam Eco Campus tahun ini. Sebab indikator penilaian Eco Campus tersebut mencakup lingkungan, kebersihan, daur ulang, penghijauan dan teknologi.
"Saat penilaian lapangan pada 25 November lalu, Untag Surabaya berfokus pada pengelolaan limbah. Kita punya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pengelolaan tinja. Itu yang menjadi keunggulan Untag Surabaya," terang Prof. Nugroho.
Dia menambahkan, sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada Tahun 2018 lalu, Untag Surabaya tetap konsisten melakukan kegiatan peduli lingkungan serta menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi pemerhati lingkungan hidup dan Koperasi Bank Sampah.
Baca juga:
Bandar Grissee Jadi Objek Lomba Menggambar PWI Gresik
"Kita bisa lebih baik, tentu dengan sinergi dan gotong royong. Kita harus bisa berdaya saing untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan. Targetnya adalah bisa berinovasi terkait teknologi, seperti penghijauan dan kebersihan berbasis IT," papar Prof. Nugroho.
Dalam implementasinya, Eco Campus harus dimulai dari sivitas akademika Untag Surabaya seperti berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan.
"Motornya adalah perguruan tinggi karena dianggap akademisi. Kita harus mencontohkan pada masyarakat tentang lingkungan. Keberlanjutan ini penting, tidak hanya sekarang, tapi juga untuk anak cucu kita," jelas Prof. Nugroho.
"Kita sudah mempunyai mata kuliah yang berbasis lingkungan. Itu dimulai dari program studi Ilmu Komunikasi dan Arsitektur," imbuhnya.
Diakuinya, meski lahan kampus yang dipimpinnya itu tidak seluas perguruan tinggi lain. Namun pihaknya masih tetap semangat menerapkan program berbasis lingkungan.
Baca juga:
Karapan Sapi Perang Mega Bintang di Bangkalan Perebutkan Piala Panglima TNI
"Program Eco Campus kita harapkan dapat menjadikan lingkungan kampus sebagai tempat yang nyaman, teduh, asri dalam kegiatan belajar mengajar serta merupakan bentuk pengabdian kampus terhadap lingkungan," ungkapnya.
Selain itu, dalam setiap Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di tiap tahunnya, pihaknya selalu mengembangkan isu lingkungan hidup.
"Misalnya kita pernah menyumbang 800 eco bricks yang dibuat oleh mahasiswa saat PKKMB pada Tahun 2018 disumbangkan pada masyarakat Pulau Gili Ketapang, Probolinggo," tandasnya.