Pixel Code jatimnow.com

Mampir di Kafe Nyantol Probolinggo, Menikmati Kuliner Olahan Emak-emak Desa

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Mahfud Hidayatullah
Suasana Kafe Nyantol di wilayah Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)
Suasana Kafe Nyantol di wilayah Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. (Foto: Mahfud Hidayatullah/jatimnow.com)

Probolinggo - Saat melintas di jembatan layang tol di Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, anda akan melihat sebuah tempat nongkrong yang asik. Itulah tempat nongkrong yang bernama Kafe Nyantol.

Nyantol adalah singkatan dari nyantai pinggir tol. Kafe ini menyajikan masakan atau kuliner khas olahan emak-emak di desa setempat.

"Kami sajikan menu masakan dan minuman khas pedesaan. Mulai dari pecel, rawon, soto dan aneka minuman," kata Arief Hidayat pengawas Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Clarak, Senin (27/12/2021).

Kafe Nyantol merupakan salah satu unit usaha yang dikembangkan dan dikelola desa. "Kita nanti mulai dari sini untuk bisa mendesain menjadi desa wisata," terang Arief.

Ia mengaku, menu masakan yang disajikan, merupakan menu makanan pedesaan yang dikelola oleh emak-emak di desa ini. "Kita menyajikan menu ala pedesaan, dengan cita rasa yang tidak kalah menarik dengan menu makanan di kafe-kafe lain," ujarnya.

Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya

Arief mengakui kalau jembatan layang tol di Desa Clarak, dikenal ramai menjadi jujukan warga untuk tempat nongkrong. Warga bisa melihat lalu lalang kendaraan dari ketinggian jembatan. Lokasi ini juga menjadi spot selfie bagi masyarakat karena keindahan alam sekitaranya.

"Kafe ini kita buka mulai siang hingga malam hari. Bahkan warga yang datang ke jembatan layang tol di sini bukan hanya warga desa. Namun warga luar desa ini juga ramai berkunjung," tegasnya.

Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963

Mengenai harga menu makanan dan minuman di kafe ini dinilai sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan. Harga makanan mulai dari Rp12 ribu hingga Rp20 ribu.

"Secara bertahap kita nanti juga akan mengelola potensi di desa ini. Sehingga desa ini maju dan ekonomi masyarakat terus meninggkat," tandasnya.