Pixel Codejatimnow.com

Harga Cabai Meroket, DPRD Jatim Serukan Gerakan Tanam Cabai di Rumah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Harga cabai sering naik menjelang hari besar. (Foto: Dok. jatimnow.com).
Harga cabai sering naik menjelang hari besar. (Foto: Dok. jatimnow.com).

Lamongan - Anggota DPRD Jawa Timur Iwan Zunaih berharap agar Pemprov Jawa Timur menggalakkan gerakan menanam cabai di rumah. Ini bisa menjadi solusi harga cabai yang sering meroket di pasaran menjelang hari-hari besar seperti Natal, Idul Fitri dan akhir tahun.

"Harusnya, mahalnya harga cabai itu bisa disiasati sendiri. Misalnya saja dengan menanam cabai lima biji di depan rumah kita seharusnya sudah bisa mencukupi kebutuhan kita sendiri. Karena itu harus ada program dari pemerintah untuk gerakan tanam cabai Saya rasa itu bagus seperti," katanya, Kamis (30/12/2021).

Politisi Partai NasDem tersebut menilai mahalnya harga cabai bisa diantisipasi oleh pemerintah. Pasalnya, ketika permintaan naik dan tentunya harga yang ada di masyarakat akan meningkat tajam.

"Pada prinsipnya kalau gitu sifatnya rutinitas ada permintaan supply and demand tentunya kita juga harus punya kebijakan apa juga harus dikerjakan untuk menekan," tambahnya.

Anggota DPR RI dari Dapil Lamongan-Tuban itu juga meminta agar Satgas Pangan Pemprov Jatim bergerak aktif turun ke lapangan melakukan penyelidikan agar mengetahui yang menjadi penyebab naiknya harga beberapa komoditas seperti cabai dan telur.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Dorong Sekolah-sekolah Tanam Cabai untuk Tekan Inflasi

Dia khawatir, kenaikan tersebut dipicu oleh permainan tengkulak yang ada di pasaran.

"Satgas bahan pangan harus benar-benar terjun ke lapangan. Bagaimana kenaikan ini ada ada faktor lain yang harus diwaspadai dan dicari. Dan tentunya ini harus dikaji secara bersama pemerintah masyarakat juga petani semuanya bersama-sama," tegasnya.

Dia juga meminta agar Pemprov Jatim melakukan operasi pasar pada komoditas tertentu agar kenaikan tersebut tidak melambung tinggi dan menyengsarakan masyarakat.

Baca juga:
Petani Cabai di Ponorogo Merugi Meski Harga Tinggi, Terancam Gagal Panen karena Cuaca dan Jamur

"Untuk perlu ada operasi pasar pada komoditas tertentu komoditas tertentu. Dan kedepan harus berpikir secara regulasi bagaimana prinsip supply and demand itu pasti akan terjadi dan agar harga tetap terjangkau masyarakat," tegasnya.

Seperti diketahui, harga cabai di beberapa pasar di Jatim melonjak tajam. Bahkan, dilihat dari laman siskaperbapo.jatimprov.go.id, harga cabai rawit per 1 Desember 2021, rata-rata Rp36.678 per Kg. Namun, per 27 Desember 2021, harga cabai rawit naik dua kali lipat lebih menjadi Rp83.810.