Pixel Codejatimnow.com

Relawan Temukan 2 Jenazah Korban Erupsi Semeru, Total 35 Teridentifikasi

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Zain Ahmad
Polda Jatim merilis data korban APG Gunung Semeru. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Polda Jatim merilis data korban APG Gunung Semeru. (foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Proses pencarian korban bencana Awan Panas guguran (APG) Gunung Semeru terus dilakukan. Terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur menyebut ada dua jenazah ditemukan. Keduanya berjenis kelamin laki-laki.

Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang menjelaskan, kedua jenazah korban APG Gunung Semeru itu ditemukan di lokasi penambangan pasir PT Duta Semeru milik Satuhan yang berada di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Kamis (30/12/2021).

"Kebetulan di sana ada alat berat yang bekerja melakukan penyudetan sungai dan terlihat ada sebuah truk yang tertimbun material lahar Gunung Semeru," kata Joko kepada wartawan.

Menurutnya, kedua jenazah tersebut ditemukan berada di belakang kemudi di dalam truk bernopol P 8485 KB di lokasi penambangan pasir.

Pihaknya pun menduga, kedua jenazah itu merupakan sopir truk pasir, yang dari hasil identifikasi diketahui bernama Hambali (58), dan anaknya M Faisal Akbar (20) warga Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.

"Ini dipastikan juga karena saat ditemukan ada saudaranya yang memastikan kedua jenazah tersebut," jelasnya.

BPBD Lumajang menerima laporan bahwa dua penambang tersebut hilang saat terjadi APG pada 4 Desember 2021, karena masih bekerja saat terjadi bencana.

Joko mengatakan, kedua jenazah tersebut lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.

Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo menambahkan, kedua jenazah berjenis kelamin laki-laki tersebut masih berada di RSUD dr Haryoto Lumajang.

"Dua jenazah itu masih dalam proses identifikasi dan belum dirilis oleh Satgas," katanya.

Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) bencana APG Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang secara resmi ditutup pada Kamis (16/12/2021) pukul 18.00 WIB.

Namun, masih ada beberapa relawan yang tetap melakukan pencarian korban yang dinyatakan hilang. Ada tiga lokasi yang menjadi fokus pencarian Tim SAR gabungan dalam mencari korban selama masa tanggap darurat, yakni di Kampung Renteng, Curah Kobokan, dan lokasi penambangan pasir.

Sementara itu, Polda Jatim hari ini juga merilis hasil temuan korban bencana APG Gunung Semeru.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyebut, sejauh ini sebanyak 35 jenazah korban APG Gunung Semeru telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri dan Biddokkes Polda Jatim, selama 27 hari operasi DVI sejak Sabtu (4/12/2021).

Dari 35 jenazah itu, 25 jenazah di antaranya laki-laki, dan 10 jenazah perempuan. Dan dalam kurun waktu hampir sebulan itu, Tim DVI telah menerima 47 kantong jenazah, 38 kantong jenazah utuh, dan 9 kantong jenazah.

Selain itu, terdapat juga tiga jenazah yang belum teridentifikasi. Dua jenazah di antaranya berjenis kelamin laki-laki, dan satu jenazah perempuan, serta terdapat delapan kantong adalah potongan tubuh (body part).

"Untuk data antemortem, yang sudah masuk 76 data. Dan ada 33 sampel DNA yang sudah diambil dari 27 keluarga. DNA postmortem ada 20 sampel DNA," sebut Gatot saat konferensi pers di RS Bhayangkara Polda Jatim, Kamis (30/12/2021).

Berikut data korban APG Gunung Semeru yang berhasil teridentifikasi:

Baca juga:
APG Erupsi Gunung Semeru Melintas di Jembatan Gladak Perak, Lumajang

Pada hari Sabtu (25/12/2021), terdapat dua jenazah yang teridentifikasi di antaranya:

1. Saturi (41) laki-laki, warga Curah Kobokan Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Hasil dari kantung jenazah B-025.
2. Agus Prayogi (33) laki-laki, warga Kamar Kajang, Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang. Hasil dari kantung jenazah B-044.

Pada Kamis (30/12/2021), terdapat lima jenazah yang berhasil teridentifikasi di antaranya:

1. Kode B-007, Agus Sriwanto (31) warga Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA.
2. Kode B-008, Giman (87) warga Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA.
3. Kode B-018, Mulyanto (28) warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA.
4. Kode B-022, Sofyan Fauzi (30) warga Bumiaji, Kota Batu yang teridentifikasi melalui DNA.
5. Kode B-012, Mistono (45) warga Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro yang teridentifikasi melalui sekunder, medis dan properti.

Sekadar diketahui, 30 jenazah yang berhasil diidentifikasi di antaranya sebagai berikut:

Pada selasa (7/12/2021), terdapat 10 jenazah yang teridentifikasi. Lima di antaranya adalah jenazah pertama sudah dikenali secara visual oleh keluarga.

1. Bahul Triono (33), laki-laki, warga Curah Kobokan.
2. Luluk (49), perempuan, warga Curah Kobokan.
3. Hiatipak (60), perempuan, warga Curah Kobokan.
4. Paidi (70), laki-laki, warga Curah Kobokan.
5. Ponirah (55), perempuan, warga Curah Kobokan.
6. Edi Pramono (35), laki-laki, warga Pronojiwo Pasien luka bakar yang meninggal di ICU dan datanya dimasukkan dalam klasifikasi teridentifikasi.

Kemudian, empat jenazah berikutnya teridentifikasi dengan sekunder 2, yakni berdasarkan ciri medis dan properti di antaranya:

7. Dafa (15), laki, warga Kajar Kuning.
8. M Rohim (35), laki-laki, warga Dusun Sumber Wuluh.
9. Noman (19), perempuan, warga Dusun Sumber Wuluh.
10. Alfan (23), laki-laki, warga Dusun Sumber Wuluh.

Kemudian pada Rabu (8/12/2021), terdapat tujuh jenazah yang teridentifikasi di antaranya:

Baca juga:
Gunung Semeru Semburkan Awan Panas dengan Ketinggian 1500 Meter

11. Mani (60), perempuan, warga Curah Kobokan, Supit Urang, Pronojiwo.
12. Zakira Talita Salsabila (4), perempuan, Curah kobokan, Supit Urang, Pronojiwo.
13. Ani Tri Hartini (23), perempuan, Curah Kobokan, Supit Urang, Pronojiwo.
14. Dwi Santoso (35), laki-laki, warga Sumberejo, Lumajang.
15. Mustofa (37), laki-laki, warga Kebonagung, Sumberwuluh, Candipuro.
16. Budi Cahyono (40), laki-laki, warga Wono Cepoko Ayu.
17. Didik Aprianto (30), laki-laki, Sriti Pronojiwo, Sumberurip.

Pada Kamis (9/12/2021), terdapat enam jenazah yang teridentifikasi, meliputi:

18. Misladi (60), laki-laki, warga Curah Kobokan.
19. Suminto (37), laki-laki, warga Masjid Kamar Kajang.
20. Rully Efendi (45), laki-laki, warga Penangguh, Klojan, Malang.
21. Mahmudi Karyono (43), laki-laki, warga Jambe Arjo, Tajinan, Malang.
22. Wildan (11), laki-laki, warga Kebondeli.
23. Talita (13), perempuan, warga Kebondeli.

Jumat (10/12/2021), terdapat empat jenazah yang teridentifikasi di antaranya:

24. Andra (7), laki-laki, warga Curah Kobokan.
25. Djumat (50), laki-laki, warga Curah Kobokan.
26. Abdul Rohman (22), laki-laki, warga Sumbersari Supit Urang, Pronojiwo.
27. Dio Rangga Fani (20), laki-laki, warga Kebonagung Sumberwuluh, Candipuro.

Pada Jumat (17/12/2021), terdapat satu jenazah yang teridentifikasi di antaranya:

28. Mujiani (50), perempuan, warga Kampung Renteng Candipuro.

Pada Sabtu (25/12/2021), terdapat dua jenazah yang teridentifikasi di antaranya:

29. Saturi (41), laki-laki, warga Curah Kobokan Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Hasil dari kantung jenazah B-025.
30. Agus Prayogi (33), laki-laki, warga Kamar Kajang, Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang. Hasil dari kantung jenazah B-044.