Pixel Code jatimnow.com

Khofifah Dorong Pendidikan Madrasah di Jatim Jadi Semakin Modern

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dorong pendidikan madrasah jadi semakin modern (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dorong pendidikan madrasah jadi semakin modern (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong pendidikan madrasah menjadi semakin modern.

Dia juga mengajak Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim terus berbenah dan melakukan percepatan transformasi digital untuk mempermudah koneksitas sistem yang telah ada.

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan improvement, ayo berbenah dan percepat transformasi digital terutama di titik-titik strategis," ungkap Khofifah dalam acara Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur 2021 di Hotel Vasa, Surabaya, Senin (3/1/2022).

Khofifah menyebut, di zaman modern ini, semua dimodel serba digital. Seperti pendidikan, perdagangan, perbankan hingga kesehatan. Saat ini dakwah secara digital juga sangat efektif dan jangkauannya sangat luas.

Untuk itu, pendidik di madrasah wajib mengasah kemampuan mereka di bidang teknologi digital secara konstruktif.

"Jangan sampai kita menyesal, karena mereka menggunakan alat komunikasi atau gadget untuk hal-hal yang tidak konstruktif yang tidak kita inginkan," tambah dia.

Baca juga:
Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan

Meski bagitu, lanjutnya, satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah pentingnya pendidikan akhlak, karakter moral bagi generasi penerus bangsa khususnya generasi alfa yang tidak bisa dilakukan melalui digital.

Menurut Ketum Fatayat NU itu, dalam proses pendidikan ada sisi-sisi yang hanya bisa dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung seperti halnya pola-pola pengasuhan tarbiyah serta pendidikan sopan santun ta'dib.

"Kalau proses ta'lim bisa secara virtual, termasuk tadris bisa mungkin setoran hafalan tapi kalau tarbiyah atau pengasuhan tidak bisa secara virtual, ta'dib atau pelajaran sopan santun, mengajari adab dan keberadaban tidak bisa dilakukan secara virtual butuh contoh dan praktek sampai akhirnya menjadi kebiasaan," terangnya.

Baca juga:
Reses Pertama Ning Ais di Surabaya, Disambati Biaya Pendidikan SMA Mahal

Khofifah juga meminta jajaran Kemenag Jatim dan para pendidik di madrasah untuk duduk bersama mencari solusi agar dapat membekali generasi alfa dengan adab, sopan santun, tata krama dan etika yang baik di era digital sepeti saat ini.

"Kakanwil Kemenag bersama tokoh pendidik dan pengasuh pondok pesantren bisa cocokan merumuskan format kurikulum bagaimana proses pendidikan ada ta'lim, tadris, ta'dib dan tarbiyah dimana tarbiyah dan ta'dib tidak bisa diberikan secara virtual maka kekuatan yang virtual dengan kekuatan yang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), mohon betul-betul kita hitung perimbangannya," papar dia.

Tampak hadir dalam momen itu Kepala Kanwil Kemenag Jatim, CEO IDN, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Kepala Diskominfo Jatim, Kabiro Kesra Setda Prov Jatim, Komisaris Infradigital Nusantara, CEO Infradigital Nusantara, Kepala Kantor Kementerian Agama dan kasie madrasah kota/kabupaten.