Pixel Code jatimnow.com

Buru WN Palestina yang Kabur dari Rudenim Surabaya, Polisi Sebar Pamflet

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zain Ahmad
WN Palestina, Moin D Habib Bin Habib Mohammad. (Foto: Dok. jatimnow.com)
WN Palestina, Moin D Habib Bin Habib Mohammad. (Foto: Dok. jatimnow.com)

Surabaya - Kepolisian terus bekerja keras mencari keberadaan warga negara (WN) Palestina bernama Moin D Habib Bin Habib Mohammad (41), yang kabur menabrak gerbang Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Pasuruan pada Minggu (2/1/2022) lalu.

Kepolisian saat ini tengah menyebar pamflet di fasilitas-fasilitas umum sekitaran Pasuruan. Selain juag sudah membentuk tim gabungan, memeriksa sejumlah saksi dan mencari CCTV.

"Kami juga mengeluarkan informasi dengan menyebarkan pamflet ke beberapa titik yang diduga itu akan digunakan sebagai tempat pelarian yang bersangkutan. Seperti stasiun kereta api atau terminal bis. Itu juga sudah kami informasikan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Rabu (5/1/2022).

Tak cukup itu, Polda Jatim juga mengintruksikan anggotanya di tingkat Polsek melalui Bhabinkamtibmas untuk turut melakukan pencarian terhadap WNA tersebut. "Kami gerakkan juga rekanan kami yang peduli dengan Kamtibmas untuk ikut membantu pencarian," jelas Gatot.

Baca Juga:

Baca juga:
WN Palestina yang Kabur dari Rudenim Surabaya Ditangkap di Jakarta

Pihaknya pun mempercayai jika Moin masih di sekitaran Pasuruan. Sebab, mobil dinas milik Rudenim Surabaya yang dibawa kabur telah ditemukan di dekat masjid. Warga di sekitar masjid tempat ditemukannya mobil juga akan dimintai keterangan lebih detil.

Terkait instruksi memasukkan Moin dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO), Gatot menegaskan masih belum.

Foto pamflet yang disebar kepolisian. (Humas Polda Jatim)Foto pamflet yang disebar kepolisian. (Humas Polda Jatim)

Baca juga:
Tim Gabungan Buru WN Palestina yang Kabur dari Rudenim Surabaya

"Untuk sementara belum. Karena kami masih melakukan pencarian dulu. Kalau memang nanti akan dikeluarkan DPO, kami akan koordinasikan dulu. Karena sifatnya masih penyelidikan," tegasnya.

"Kami akan serahkan kepada pihak Rudenim (kalau ketemu). Dan juga kami akan melakukan penyelidikan kalau itu memang harus ditingkatkan ke penyidikan, ya harus kami lakukan," tambah alumnus Akpol 1991 tersebut.