Pixel Codejatimnow.com

Diduga Culik Bayi di Surabaya, Pria yang Mengaku asal Banyuwangi Dihajar Warga

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
As'ad, penjual soto saat menunjukkan lokasi dugaan penculikan bayi di Surabaya (Foto: Tangkapan layar video amatir yang diperoleh jatimnow.com)
As'ad, penjual soto saat menunjukkan lokasi dugaan penculikan bayi di Surabaya (Foto: Tangkapan layar video amatir yang diperoleh jatimnow.com)

Surabaya - Seorang pria dihajar warga lantaran diduga menculik bayi perempuan berusia 11 bulan di daerah Jalan Platuk, Kenjeran, Surabaya. Saat ini, terduga pelaku kabarnya sudah dimankan di Polsek Kenjeran untuk diperiksa.

Informasi yang dihimpun menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.55 WIB, Rabu (5/1/2022). Sementara bayi itu diamankan di mapolsek sambil menunggu orangtuanya datang.

As'ad, seorang penjual soto di lokasi kejadian menceritakan, dugaan penculikan itu diketahui setelah dia dan warga setempat mencurigai terduga pelaku yang menggedong bayi dengan cara tidak wajar. Bayi itu digendong di belakang dan terus menangis.

Karena mencurigakan, terduga pelaku lantas dihentikan dan ditanya mengapa bayi tersebut terus menangis. Namun saat ditanya, terduga pelaku tidak nyambung. Dia malah menunjukkan SIM dan STNK beralmatkan Kabupaten Banyuwangi.

"Pas digendong itu (bayi) nggak wajar, nangis terus. Kemudian saya tanyai, bayi ini anaknya bukan. Dia malah diam, nggak jawab. Akhirnya saya suruh duduk, terus bayinya digendong sama ibu-ibu penjual tisu. Kemudian saya kasih soto satu porsi sama es teh orangnya," terang pria berusia 35 tahun itu kepada wartawan.

Selepas memberi makan soto, As'ad terus berupaya menanyakan asal usul terduga pelaku. Namun terduga pelaku malah memberikan keterangan yang membingungkan. Awalnya mengaku dari Jombang, kemudian tak lama mengaku dari Banyuwangi.

"Saya tanyain mbulet (tidak jelas). Pertama ngakunya dari Jombang, terus Banyuwangi, terus ngaku kos di Platuk Gang buntu, Gembong Tebasan sampe Rangkah Gang 7. Saya makin curiga kok aneh," papar dia.

Baca juga:
Kembalinya Cinta, Siswi SMP di Jombang yang Dibawa Kabur Pria Misterius

Usai menanyai terduga pelaku, As'ad lantas kembali melayani pembeli soto lainnya, karena saat itu memang lagi ramai pembeli. Saat itulah terduga pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki ke arah Stasiun Sidotopo tanpa membawa bayi malang tersebut.

"Saat saya melayani pembeli, tiba-tiba ibu penjual tisu itu bilang ke saya, bayinya kok nggak dibawa bapaknya (terduga pelaku). Kemudian saya lihat, orangnya sudah nggak ada dan berjalan jauh. Lalu saya kejar sama petugas PLN yang kebetulan ada di warung saya, bersama warga di sini. Setelah berhasil saya kejar, dia langsung saya rangkul terus saya amankan di SMA YP 17 (Sidotopo Wetan)," jelasnya.

"Sempat dihajar sama warga juga tadi. Karena diduga telah melakukan penculikan. Saya ngredam nggak bisa. Banyak warga soalnya. Sampai terduga pelaku ditindih dengan bangku sekolahan," tambah As'ad.

Beruntung, saat kejadian itu, lanjut As'ad, ada anggota Polsek Kenjeran datang. Terduga pelaku kemudian dievakuasi dan warga dibubarkan.

Baca juga:
Pria Pemberi Permen ke Bocah 4 Tahun di Surabaya Tenyata ODGJ

"Sudah dibawa ke Polsek Kenjeran tadi. Dia (terduga pelaku) memakai celana panjang jeans biru dan baju batik. Ramai banget tadi mas. Bayinya juga sudah dibawa ke polsek," tandasnya.

Terpisah, Kapolsek Kenjeran Kompol Yudo maupun Kanitreskrim AKP Soeryadi saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, hingga pukul 20.35 WIB belum merespon.