Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa Ubaya Tewas saat Mendaki Gunung Penanggungan Trawas Mojokerto

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Supriyadi
Korban Erfando Ilham Nainggolan saat dievakuasi. (Kasat Reskrim Polres Mojokerto for jatimnow.com)
Korban Erfando Ilham Nainggolan saat dievakuasi. (Kasat Reskrim Polres Mojokerto for jatimnow.com)

Mojokerto - Seorang pendaki Gunung Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto meninggal dunia saat mendaki lewat jalur Tamiajeng, Sabtu (22/1/2022) malam.

Pendaki itu diketahui bernama Erfando Ilham Nainggolan (20) asal Bulak Banteng, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

Korban bersama 11 temannya yang tergabung dalam Pecinta Alam Ubaya (Mapaus) Adventure Training, Universitas Surabaya (Ubaya) mendaki sejak Kamis (20/1/2022).

Panitia pendakian, Jefri mengatakan, rombongan akan turun ke pos 4 sekitar pukul 23.00 WIB, di tengah perjalanan korban terpeleset dan tak sadarkan diri.

"Korban tidak sadar, entah karena terbentur sesuatu atau apa. Selanjutnya korban dibopong oleh teman-teman," kata Jefri, Minggu (23/1/2022).

Beberapa panitia lalu meminta bantuan kepada petugas penjaga jalur pendakian Gunung Penanggungan karena jalan yang ditempuh terjal.

Baca juga:
Yodeka Kopaba Pendaki Gunung Arjuno Meninggal Dunia dan 7 Truk Akan Battle Sound Diamankan Polisi

Ketika petugas penjaga jalur pendakian datang, korban diketahui sudah tidak bernyawa. Kemudian korban dievakuasi ke Puskesmas Trawas lalu dibawa ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari.

Sementara itu, Humas Ubaya Hayuning Purnama Dewi menjelaskan, jika korban merupakan salah satu mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya). Ia menyampaikan duka yang mendalam.

"Kami menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya salah satu Mahasiswa Ubaya atas nama Erfando Ilham Nainggolan. Korban akan diberangkat ke rumah duka. Demikian yang dapat kami sampaikan sementara," jelasnya.

Baca juga:
Pendaki Tabrak Trailer, Dibacok di Sidoarjo, Curi Motor Honda GL

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, korban sempat terjatuh sebanyak 3 kali sat akan turun.

"Korban meninggal sempat mengalami terpeleset dan jatuh sebanyak tiga kali. Pertama terpeleset terbentur batu dan luka lecet di jari dan tangan sebelah kiri. Kedua terkena kayu dan mengalami goresan di perut sebelah kiri dan ketiga kalinya korban sudah mengalami kondisi kurang sadar. Korban saat ini berada di rumah sakit Soekandar," pungkasnya.