Pixel Code jatimnow.com

37 Calon Kurator Produk UMKM di Jatim Ikuti Uji Kompetensi

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Titan
Uji kompetensi kurasi yang diselenggarakan Kadin Jatim di Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Uji kompetensi kurasi yang diselenggarakan Kadin Jatim di Kota Batu (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Kota Batu - Minimnya tenaga penguji kualitas produk UMKM (kurator) di Jatim membuat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim bersama Bank Indonesia kembali melakukan uji kompetensi kurasi.

Tercatat sekitar 37 calon kurator dari Malang Raya l, Pasuruan dan Probolinggo mengikuti uji kompetensi untuk menambah tenaga penguji produk-produk UMKM.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto berharap, dari uji kompetensi pelatihan ini mereka nantinya bisa lebih kompeten untuk memantau produk UMKM.

Juga akan memudahkan untuk melakukan kurasi produk UMKM, karena mereka yang ikut kali ini adalah perwakilan dari berbagai bidang UMKM.

"Nantinya, setelah dinyatakan kompeten dan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), mereka akan mampu menularkan keilmuannya kepada UMKM dan anggotanya. Sehingga akan semakin banyak UMKM yang bergairah dan berjaya," tutur Adik di Hotel Senyum World Kota Batu, Kamis (27/1/2022).

Adik berpesan, jika nanti para peserta sudah menjadi kurator dan melakukan kurasi kepada produk milik teman atau anggota masing-masing, maka harus tetap mengedepankan kode etik dan melakukan pemeriksaan dengan sebenar-benarnya.

"Harus amanah dan bertanggungjawab. Sebab walaupun memiliki sertifikat tetapi jika tidak amanah, tidak kompeten dan tidak objektif itu sama saja dengan menjerumuskan teman sendiri," ungkap Adik.

Baca juga:
Tingkatkan Kapasitas ASN, Kemenkumham Jatim Gelar Uji Kompetensi

Tujuannya selain bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan produknya sendiri, juga nantinya bisa bisa mengkurasi produk UMKM yang menjadi anggotanya. Maka dari itu nantinya penilaian dari kurator inilah yang akan dijadikan acuan kelayakan produk UMKM yang akan dipasarkan.

"Kurator tersebut nantinya akan diuji pengetahuan tentang pengetahuan pemilihan bahan baku, proses produksi, manajemen perusahaan, quality control, packaging dan pemasaran serta harus memiliki kemampuan secara digital," ujarnya.

Sementara Direktur Institut Kadin Jatim, Nurul Indah Susanti menyebut, dari 9 juta UMKM di Jatim, hanya memiliki sekitar 100 kurator saja. Padahal idealnya, sekitar 200 kurator yang diperlukan. Karena jika memadai, maka UMKM di Jatim bisa bersaing di pasar internasional.

Baca juga:
Bacakades Diduga Dicurangi Panitia, Warga Bangkalan Geruduk Kantor Pemkab

"Harapan kami calon kurator yang diuji ini nantinya bisa membantu memenuhi standar kualitas UMKM untuk bisa sampai di pasar internasional," ucapnya.

Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono mengatakan Kota Batu hanya mendapatkan jatah empat personel kurator yang nantinya akan membantu pengawasan kualitas UMKM di kota destinasi wisata ini.

"Jadi kami harapkan ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Batu. Seperti mengadakan ujian kurator secara mandiri dan UMKM di Kota Batu bisa semakin berkembang bersamaan dengan destinasi wisata uang ada," tandasnya.