Pixel Codejatimnow.com

Sinergi BUMN, Siap Terangi Timur Indonesia

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Jajeli Rois
Petinggi PT PAL, PLN, Indonesia Power, dan SUMALPANA, saat seremonial sail away Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1. (Foto: PT PAL Indonesia/jatimnow.com)
Petinggi PT PAL, PLN, Indonesia Power, dan SUMALPANA, saat seremonial sail away Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1. (Foto: PT PAL Indonesia/jatimnow.com)

Surabaya - PT PAL Indonesia melakukan seremonial Delivery to Site atau yang dikenal dengan sail away Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, di dermaga semenanjung barat Divisi Rekayasa Umum PT PAL Indonesia, Jumat (28/1/2022).

Acara dihadiri CEO Kaharuddin Djenod dan jajaran BoD PAL, beserta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi, Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan, serta jajaran pemangku kepentingan lainnya.

"Pada kesempatan yang baik ini, kami berterima kasih kepada Dewan Direksi PT PAL Indonesia beserta jajarannya, di mana telah memberikan upaya terbaiknya dalam menyelesaikan BMPP tahap 1 ini di tengah kondisi pandemi,” ujar Darmawan Prasodjo.

Proyek pembangunan BMPP ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, dengan teknologi diesel engine bahan bakar ganda (dual fuel) pertama yang ada di Indonesia. Sebagai wujud sinergi BUMN, PLN melalui IP mempercayakan PAL untuk merampungkan rencana pembangunan 3 unit BMPP dengan total 150MW.

"PAL sebagai land of naval & maritime industry, bersama PLN & IP mempersiapkan proporsi industri dalam negeri yang lebih besar untuk terlibat pada pembangunan BMPP ke-2, yang sudah dipercayakan oleh Indonesia Power kepada PAL akhir Desember lalu. Kami mendorong kerja sama antara PT PAL dan Indonesia Power dalam studi penggunaan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di lingkungan PT PAL Indonesia," kata Kaharuddin Djenod.

Proyek pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 60MW yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, menjadi tantangan yang signifikan terhadap produktivitas dan capaian kinerja. Namun, dengan komitmen PAL yang diwujudkan melalui aksi percepatan, proyek pembangunan BMPP dapat dirampungkan dengan tepat mutu dan tepat waktu.

Sebagai wujud rasa syukur, PAL dan IP telah melaksanakan agenda berbagi bersama anak-anak panti asuhan Muhammdiyah Nyai Walidah, atas capaian ready to sail away proyek proyek BMPP Nusantara 1 60MW. Diharapkan proses delivery to site (Ambon) diberikan kelancaran dan proses commissioning sampai dengan Commercial Operation Date dapat dilaksanakan sesuai target.

Sail away Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1.Sail away Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1.

Sebagai proyek nasional, BMPP memiliki nilai yang sangat strategis bagi Indonesia. Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, menjadi tantangan dalam melakukan pemenuhan dan pemerataan pasokan listrik. Hadirnya BMPP dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan pembangkit listrik di Indonesia.

Dengan Pembangkit listrik terapung, dapat memudahkan pada segi pembangunan hingga perawatan operasionalnya. Efisiensi pada BMPP Nusantara 1 cukup tinggi, dengan panjang barge 72 m dan lebar 27 m, BMPP dapat men-supply listrik sebesar 60MW.

Baca juga:
Kado HUT ke-77 RI, Kapal Bantu Rumah Sakit ke-2 TNI AL Resmi Diluncurkan

“Dengan masuknya BMPP Nusantara 1 maka sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid karena sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group. Kami harapkan BMPP Nusantara 1 dapat beroperasi dengan handal efisien dan tepat waktu, dalam mendukung sistem kelistrikan wilayah Ambon. Berikutnya akan berlanjut dengan BMPP Nusantara 2 dan BMPP Nusantara 3 dengan total kapasitas 150 MW,” tambah Darmawan.

BMPP Nusantara 1 akan dioperasikan di Ambon, Maluku, guna menggantikan kapal pembangkit listrik (Power Ship) Karadeniz milik Turki.

Sebagai pembangkit listrik terapung, BMPP dibangun menggunakan robust & proven design, didukung teknologi dual fuel engine, serta memiliki fleksibilitas pengoperasian dengan bahan bakar yang berbeda, baik dengan bahan bakar solar B30 maupun gas tanpa perlu mematikan pembangkit. Hal ini sebagai solusi ketersediaan bahan bakar yang ada di daerah tersebut.

Dimensi barge yang compact dan sarat air rendah sehingga dapat dioperasikan di perairan dangkal dan daerah terpencil, bersifat mobile, sehingga dapat menjadi solusi elektrifikasi saat terjadi bencana alam.

Ke depan BMPP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atau menggantikan pembangkit listrik terapung di beberapa wilayah kepulauan di Indonesia.

Baca juga:
Selangkah Menuju Peluncuran Kapal Bantu Rumah Sakit dari PT PAL Indonesia

Dalam Peraturan Menteri (Permen) BUMN tentang pedoman kerja sama BUMN PER04/MBU/08/2017 yang membahas tentang kerja sama dengan mitra yang terdiri dari BUMN serta anak perusahaan BUMN. Tujuan dari sinergi BUMN sebagai bentuk aksi percepatan dalam melakukan proses pengadaan, fleksibel, efisien dan efektif. PAL melalui kolaborasi ini ikut berkontribusi dalam mewujudkan pemenuhan rasio elektrifikasi di Indonesia menuju 100%.

Saat ini BMPP Nusantara 1 60MW telah menyelesaikan proses pre-commissioning untuk sistem piping, mechanical & electrical instrument. Setibanya di Ambon, BMPP Nusantara 1 akan dilakukan penyambungan sistem ke darat untuk pipa bahan bakar, gas, dan listrik.

Dilanjutkan dengan pengujian/commissioning yang akan dilakukan setelah semua terhubung dengan baik. Ketika listrik dapat digunakan maka akan dilakukan interkoneksi dengan jaringan yang ada di (darat) Ambon. Di sisi lain, hal ini dapat dilakukan penyerapan tenaga kerja lokal selama proses pengerjaannya.

"Segera setelah BMPP berlabuh di Ambon, akan dilaksanakan pekerjaan evakuasi daya, RLB, backfeeding, RLS, sinkron sampai dengan Laik Operasi BMPP, untuk mendukung sistem kelistrikan wilayah Ambon sebelum tanggal 31 Maret 2022," ujar Ahsin Sidqi, Direktur Utama PT Indonesia Power.

Sinkronisasi dengan sistem kelistrikan di Ambon, dijadwalkan pada Maret 2022. Selanjutnya BMPP Nusantara 1 ditargetkan dapat beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada April 2022.