Pixel Code jatimnow.com

Pengerajin Lampion Magetan Ketiban Cuan Imlek, Pesanan hingga Australia

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Mita Kusuma
Edy Purwanto bersama lampion hasil karyanya. (Foto-foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Edy Purwanto bersama lampion hasil karyanya. (Foto-foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Magetan - Perayaan tahun baru China, Imlek, menjadi berkah bagi pengerajin lampion di Kabupaten Magetan. Adalah Edy Purwanto warga Kelurahan Sukowinangun, Kabupaten Magetan, yang meraup cuan banyak saat Imlek di tahun macan air ini.

Di rumahnya, Edy terlihat membuat lampion-lampion pesanan dari pelanggannya. Edy sepertinya ngebut menyelesaikan pesanan yang datang.

Tangan kirinya nampak memegang kawat. Sedangkan tangan kanannya memegang tang. Juga menata rotan serta kain. Tak berapa lama, jadilah satu lampion.

Tidak ada yang menyangka, tangan kreatif Edy dulunya digunakan untuk bekerja bangunan. Dia banting setir menjadi pengerajin lampion pada tahun 2018.

"Dulunya saya tukang bangunan. Tapi sepi pada tahun 2018. Hidup harus jalan. Anak dan istri harus makan," ujar pria berusia 40 tahun ini, Senin (31/1/2022).

Dia pun datang ke adiknya di Kabupaten Banyuwangi. Karena adiknya terlebih dahulu menggeluti pembuatan lampion. Menurutnya, dia benar-benar bisa membuat lampion setelah satu bulan belajar.

Edy menjelaskan, dulu saat belajar dengan adik kandungnya, setiap bangun tidur langsung memegang alat-alat pembuatan lampion. Lama-lama, dia menjadi lihai membuat lampion dan berani membuka order.

Masih kata Edy, dirinya membuat lampion dengan aneka bentuk dan warna dengan bahan utama rotan dan kain. Saat awal 2018 membuka orderan Imlek hanya beberapa orang pesan.

Baca juga:
Berkah Imlek, Pedagang Burung Emprit Raup Cuan Rp2 Juta Per Hari

Dia mengaku 2022 ini menghasilkan cuan yang banyak. Pasalnya dia dibanjiri orderan. Dari awal tahun, sudah ada 1000 pesanan masuk. Juga ada yang datang langsung membeli.

Edy mengklaim bahwa orderan Imlek tahun ini meningkat ketimbang sebelumnya. "Saya mengerjakan hingga 1.000 pesanan," terangnya.

Pesanan lampion tidak hanya datang dari Kabupaten Magetan saja. Namun juga ada orang dari luat kota. Bahkan, juga ada yang dikirim ke luar negeri. "Tak hanya dari Magetan, tapi juga kirim ke Australia," tambahnya.

Baca juga:
Kota Surabaya Bersolek Jelang Perayaan Imlek

Lampion buatan Edy, dijual bervariasi, mulai dari Rp35 ribu, hingga paling mahal Rp100 ribu. Hal itu terrgantung ukuran lampion yang diminta oleh pemesan

Selain momentum Imlek, Edy mengaku banyak terima orderan ketika jelang perayaan kemerdekaan, serta Ramadan. Dan, Imlek 2022 sebagai tahun macan air benar-benar membawa berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.

Edy Purwanto, pengerajin lampion Magetan ketiban berkah Imlek. Pesananya hingga Australia.