Pixel Code jatimnow.com

Minum PRO EM1 Setiap Hari, Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Editor : Redaksi  
Direktur PT AMA, Ge Recta Geson (Foto: Dok. jatimnow.com)
Direktur PT AMA, Ge Recta Geson (Foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Suplementasi setiap hari PRO EM1 mampu mencegah dan memulihkan penyakit terkait inflamasi, seperti infeksi dan kronis terkait, melalui aktivitas antiinflamasinya untuk membangun keseimbangan respon imun.

"Hal terpenting adalah mencegah jauh lebih baik daripada mengobati," terang Direktur PT Agro Mitra Alimentari (PT AMA) produsen suplemen kesehatan probiotik PRO EM-1, Ge Recta Geson dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Rabu (2/2/2022).

Recta menjelaskan, dari hasil penelitian Apt Tjie Kok S.Si, MSi PhD, radang adalah mekanisme pertahanan tubuh melokalisir atau menghancurkan jejas atau cidera, yang ditandai berbagi gejala.

Terdapat lima gelaja, yaitu pertama calor atau demam. Di mana suhu tubuh naik untuk meningkatkan metabolisme pada organ yang cidera. Kedua rubor atau merah. Yaitu terjadi mobilisasi dan konsentrasi sel darah merah ke organ yang cidera supaya mendapat asupan oksigen lebih banyak.

Gejala ketiga adalah tumor atau bengkak. Di mana terjadi penumpukan plasma darah yang keluar dari pembuluh darah yang melebar pada organ yang cidera agar mendapat asupan nutrisi lebih banyak. Disamping penumpukan plasma darah terjadi pula konsentrasi sel darah putih untuk menghancurkan benda asing dan melawan infeksi patogen termasuk virus.

Keempat dolor atau sakit. Yaitu mediator proinflamasi dilepas pada organ yang cidera menimbulkan rasa nyeri sebagai isyarat dari tubuh. Serta kelima functio laesae atau gangguan fungsi organ apabila terjadi gejala-gejala berat tersebut di atas. Sebagai isyarat bahwa tubuh atau organ memerlukan istirahat.

Sedangkan jejas, ada lima macam, yaitu jejas fisik seperti terpukul, teriris, tergores dan terbakar; jejas kimiawi seperti zat kimia beracun, iritan, radikal bebas dan metabolit patogen; jejas biologi dari patogen seperti bakteri, jamur dan virus dan jejas psikologis seperti stres dan depresi.

"Jadi radang sangat penting sebagai pertahanan tubuh dan pemulihan masalah kesehatan. Namun radang tidak boleh berlebihan, karena bisa berakibat pada kerusakan organ. Bahkan keradangan parah yang populer dikenal sebagai badai sitokin sangat merusak sel dan dapat membawa pada kematian," sambung Recta.

Baca juga:
Membangun Kesehatan Promotif Preventif dengan Functional Medicine

Keradangan yang berlebihan, sistemik atau bahkan yang meliputi seluruh tubuh dan berlangsung lama menimbulkan penyakit-penyakit kronis seperti obesitas, gastritis, hipertensi dan diabetes type 2.

Penyebab keradangan kronis terbanyak adalah metabolit dari patogen seperti LPS, TMAO dan akumulasi radikal bebas. Stres yang merupakan hiperaktifitas pikiran berakibat pada terbunuhnya probiotik dalam usus, sehingga proporsi patogen bertambah, proporsi probiotik berkurang diiringi oleh berkurangnya antioksidan yang merupakan salah satu metabolitnya.

Pada gilirannya kekurangan antioksidan menyebabkan akumulasi radikal bebas, yang merupakan produk sampingan akibat proses transfer elektron yang tidak sempurna pada proses produksi energi dalam sel.

Sebaliknya metabolit probiotik multistrain bisa meredakan keradangan kronis akibat metabolit patogen. Antioksidan yang dihasilkannya dapat menetralisir radikal bebas.

Sel RAW 264.7 mengalami keradangan (kerusakan) dan menyebabkan terjadinya kematian sel sebesar 20%, sehingga viabilitas (kehidupan) sel tinggal 80% setelah dipapar dengan LPS (metabolit patogen Escherichia coli). Terjadi kenaikan signifikan sitokin proinflamasi dan penurunan sitokin antiinflamasi.

Baca juga:
Momen Pertemuan PRO EM1 dengan Induk Semang

Setelah diberi ekstrak metabolit probiotik multistrain, keradangan mereda, yang ditandai dengan penurunan tingkat ekpresi sitokin proinflamasi dan peningkatan sitokin antiinflamasi sampai homeostasis atau seimbang, sebagai upaya tubuh untuk lebih cepat memulihkan dirinya sendiri.

Yang menarik dari luaran penelitian dengan platform pencegahan di atas adalah pada sel RAW 264.7 yang diberi ekstrak metabolit probiotik multistrain, penurunan sitokin proinflamasi dan peningkatan sitokin antiinflamasinya lebih bermakna dibandingkan dengan platform kuratif.

Hal ini menandakan bahwa keradangan (kerusakan) sel pada platform preventif lebih rendah daripada platform kuratif ketika sel dipapar dengan LPS Escherichia coli.

"Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi setiap hari PRO EM1 mampu mencegah dan memulihkan penyakit terkait inflamasi, seperti penyakit infeksi dan penyakit kronis terkait melalui aktivitas antiinflamasinya untuk membangun keseimbangan respon imun," tandas Recta.