Pixel Code jatimnow.com

Kunjungi Dolly, Delegasi Pemantau Pilkada Internasional Borong Batik

  Reporter : Erwin Yohanes Farizal Tito
Salah satu pemantau Pilkada.
Salah satu pemantau Pilkada.

jatimnow.com - Setelah memantau proses jalannya pemilihan kepala daerah serentak Jatim 2018, tim pemantau Pilkada Internasional memborong kain batik di Dolly Saiki (DS) point di Jalan Putat Jaya Lebar B no 27, Kamis (28/6/2018).

Didampingi komisioner KPU Provinsi Jatim dan Kota Surabaya. Sekitar 24 orang delegasi dari Fiji, Australia, Singapura, Amerika Serikat, India dan Jerman itu, diajak menaiki kereta kelinci untuk melihat perkampungan yang ada di kawasan eks lokalisasi.

Usai berkeliling, mereka diajak berkunjung di pusat ruang pamer produk UKM Dolly, tak sungkan-sungkan salah satu pemantau pilkada internasional itu langsung minta diajari membatik dengan motif batik khas Surabaya dan dolly.

Ia pun terlihat asik saat mengangkat canting dan kain putih, sambil telaten ia menggoreskan pucuk canting pada kain putih yang telah digambari motif batik.

Selain itu, adapula yang melihat pernak pernik kalung, gelang, maupun bros. Sepatu dan sandal karya Usaha Kecil dan menengah (UKM) warga gang Dolly menjadi daya tarik mereka.

Baca juga:
Erji Disebut Kurang Percaya Diri, MAJU Tidak Merasa Kalah

Salah satu petugas penjaga DS Point, Fitria mengatakan selain berkunjung tim pemantau juga belanja beberapa jenis item seperti batik, telur asin, sambal rujak, sambal hijau minuman maupun tempe bang jarwo khas Dolly.

"Mereka tadi banyak yang beli, beberapa item yang kami sediakan dibeli satu persatu. Ada yang beli terlur asin, sambal rujak dan tempe," kata Fitria kepada jatimnow.com.

Fitria yang juga koordinator UKM Batik Jarak Arum itu mengaku tim pemantau pilkada internasional itu terkesima dengan batik, bahkan ada yang membeli lebih dari satu pis.

Baca juga:
Video: Habaib di Surabaya Dukung Machfud Arifin Jadi Wali Kota

"Mayoritas mereka membeli batik. ada yang beli tiga pis baju batik, 2 kain batik dan 2 celana batik. Kalau ditotal habis Rp 1.300.000. Mereka mengaku senang dengan produksi batik dari Dolly," pungkasnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes