Pixel Codejatimnow.com

Sidang Perkara Kekerasan Seksual SPI Kota Batu di PN Malang Diwarnai Aksi Demo

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Pendemo di halaman luar PN Malang menuntut JEP segera ditahan. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Pendemo di halaman luar PN Malang menuntut JEP segera ditahan. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Malang - Sidang perdana Julianto Eka Putra (JEP) terdakwa perkara dugaan kekerasan seksual di Sekolah SPI Kota Batu, diwarnai aksi demonstrasi di halaman luar PN Malang, Rabu (16/2/2022).

Massa aksi yang terdiri dari MPC Pemuda Pancasila Kota Malang, Aliansi Mahasiswa Malang, Komunitas Pemerhati Perempuan dan Anak, Organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yakni Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) dari 3 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang, menuntut Julianto Eka Putra segera ditahan dan dihukum berat.

Baca juga: Sidang Perdana Perkara Kekerasan Seksual SPI Kota Batu Digelar di PN Malang

"Kita ingin predator anak ini dihukum seberat-beratnya. Sebab aksi kekerasan seksual yang dilakukan JEP sangat meresahkan dan harus dihukum seberat-beratnya," ucap koordinator aksi, Fuad Dwiyono.

Baca juga:
Video Demo Buruh di Surabaya Dramatis: Blokade Jalan, Tinggalkan Sampah, Tendang Petugas.

Ketua Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) tersebut heran dengan langkah pihak berwenang yang membiarkan JEP melenggang bebas meski telah berstatus pesakitan di PN Malang.

"Ini kok dibiarkan saja, mana tindakan tegas kalian penegak hukum. Kami hanya ingin JEP ditahan dan dihukum berat," tegasnya.

Baca juga:
Ratusan Mahasiswa Geruduk Konjen AS di Surabaya, Tuntut Kedutaan Amerika Pergi dari Indonesia

Selain melakukan orasi, beberapa poster tuntutan agar JEP segera ditahan nampak dibentangkan oleh massa. Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Mapolresta Malang Kota.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.