Trenggalek - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga memuji program Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) milik Pemkab Trenggalek.
Menurut Bintang, program itu bisa dijadikan sumber inspirasi bagi daerah lain. Apalagi Sepeda Keren ini menjadi salah satu program andalan Pemkab Trenggalek dan digagas sejak 2018.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Bintang menyempatkan diri berkunjung melihat proses Sepeda Keren di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.
Program ini mendorong kaum perempuan, disabiltas, anak dan kelompok rentan lainnya ikut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Mereka dilibatkan untuk menentukan kebijakan di tingkat desa.
"Praktik baik itu bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Melihat paparan kader sepeda keren sangat luar biasa. Ini satu praktik baik, karena pemberdayaan perempuan dan kelopok rentan terencana dengan baik. Semua yang dilakukan bila berbasis data, maka akan sukses dan Sepeda Keren dilakukan berbasis data, ini sangat keren," ujar Bintang, Rabu (16/2/2022).
Bintang juga menyampaikan pentingnya penggunaan kemajuan tekhnologi informasi untuk mendorong potensi yang dimiliki sebuah desa. Selain itu penguatan forum anak perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan pernikahan anak yang masih banyak terjadi.
Baca juga:
Bupati Lamongan Gercep Realisasikan Program Kesejahteraan Lansia
Sehingga, Bintang berharap Program Sepeda Keren di Trenggalek ini bisa diadopsi daerah lain.
"Perempuan-perempuan hebat, anak-anak yang hebat, adalah generasi penerus bangsa yang hebat," tegasnya.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga bersama Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dan istri
Baca juga:
Prospek Pembangunan 2023, Camat dan Kepala OPD Lamongan Diminta Satu Frekuensi
Sementara Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin berencana akan memperluas jangkauan Sepeda Keren. Tidak hanya di lingkup kecamatan atau desa, tapi diperluas hingga lingkup institusi maupun perkantoran.
Bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini menyebut, dengan perluasan itu, maka akan terukur seberapa responsif anggaran di OPD itu terhadap responsif gender.
"Kehadiran Bu Menteri ke Trenggalek, beliau ingin mengapresiasi desa ramah anak, desa peduli anak, ramah perempuan, ramah disabilitas, yang itu lahir dari SDM-SDM berkualitas yang di didiknya melalui Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan kelompok rentan," papar Mas Ipin.
