Pixel Codejatimnow.com

Penjual Gorengan Berkostum Unik di Madiun, Raup Omzet Rp500 Ribu Per Hari

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Giati saat berjualan dengan kostum jaranan (Foto: Mita Kusuma/Jatimnow.com)
Giati saat berjualan dengan kostum jaranan (Foto: Mita Kusuma/Jatimnow.com)

Madiun - Ada saja ide kreativitas penjual agar dagangannya laku. Seperti yang dilakukan Giati, penjual gorengan keliling di Kabupaten Madiun.

Giati menjual gorengan dengan memakai kostum bak artis Bollywood. Tak jarang juga menggunakan jaranan hingga kostum mirip Nyi Blorong.

Dengam cara itu, banyak warga merasa terhibur. Uang pun mengalir ke kantong ibu dua orang anak ini.

Saat ditemui, Giati sedang menggunakan kostum jaranan. Giati tak cangggung bernyanyi dan menari di hadapan para pembeli.

Namun, rupanya bukan tanpa alasan Giati memilih berjualan dengan kostum unik. Wanita berusia 38 tahun ini pernah merasakan pahitnya menjadi pengamen jalanan.

"Saya sempat dipandang sebelah mata. Karena mengamen di jalan. Juga dianggap hina karena mengamen," ujar Giati saat berjualan di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Senin (14/2/2022).

Juga, kata dia, penghasilan pengamen tidak menentu. Padahal dua anaknya masih memerlukan biaya pendidikan dan jangka panjang.

Dia pun banting setir, dengan memutuskan berjualan gorengan keliling kampung. Dengan menggunakan sepeda angin yang dia miliki. Giati juga membawa pengeras suara.

Baca juga:
Kisah di Balik Alasan Warga Ponorogo yang Menikah dengan Mahar Beras

"Dulu kan ngamen juga menggunakan pengeras suara. Ya ini Saya gunakan lagi. Untuk berjualan gorengan," tambahnya.

Ditambahkan, dia juga menyiapkan kostum unik. Kostum itu disiapkan Giati sendiri, dia juga menjahit sendiri. Dan digunakan bergantian agar pembeli tidak bosan.

Langkahnya rupanya tepat, karena mengamen dengan kostum nyeleneh mendatangkan rasa penasaran dan pembeli. Warga juga terhibur dan dagangannya laris manis.

Sejak viral di media sosial, kata dia, dagangannya laku hingga 500 biji. Satu gorengan dihargai Rp500 perak hingga Rp1000.

Dia mengaku, mulai berkeliling dari jam 07.00 WIB pagi. Gorengan ludes pada pukul 10.00 WIB. "Tinggal kalikan saja. Sehari dapat Rp250 ribu sampai Rp500 ribu. Tergantung juga sih, gorengannya yang mana yang laku, " ucap dia.

Baca juga:
Pernikahan di Ponorogo Bermahar Beras 50 Kg Hasil Tanam Sendiri

Selain murni karena jualan gorengan, rezekinya juga datang saat dia menyanyi. Karena beberapa warga ada yang menyawer dirinya.

Salah satu pembeli, Sri Wahyuni mengaku bahwa cukup terhibur dengan Giati. Dia jadi semangat untuk membeli.

"Ya kan terhibur. Biasanya Saya beli 10 gitu. Terus Saya tambahi buat Giati," pungkasnya.