Pixel Codejatimnow.com

Kemeriahan Menyambut Nyepi di Banyuwangi

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Rony Subhan
Umat Hindu di Desa Sumbersewu Kecamatan Muncar, Banyuwangi, menggelar ritual mengarak Ogoh-ogoh.(Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)
Umat Hindu di Desa Sumbersewu Kecamatan Muncar, Banyuwangi, menggelar ritual mengarak Ogoh-ogoh.(Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)

Banyuwangi - Umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi menggelar perayaan dalam rangka menyambut Nyepi Tahun Saka 1944. Seperti dilakukan di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Mereka menggelar ritual Tawur Kesanga dengan membawa Ogoh-ogoh keliling kampung. Ritual berlangsung pada Rabu (2/3/2022) malam mulai pukul 19.00 WIB.

Tokoh pemuda Hindu Kecamatan Muncar Budi Wiriyanto menjelaskan, pawai Ogoh-ogoh pada Hari Raya Nyepi tahun ini dilakukan di Pura masing-masing. Pasalnya, pandemi Covid - 2019 belum selesai. “Sebelum pandemi Covid-19 mengarak Ogoh-ogoh bersama-sama, dijadikan satu berkumpul dikecamatan dan kami arak keliling kampung,” terangnya.

Ritual ini sebagai simbol agar pengaruh jahat tidak menganggu selama catur brata penyepian atau persemedian. Untuk mengiringi pawai Ogoh-ogoh, mereka menabuh gamelan yang disebut ble ganjur. Umat Hindu juga membawa obor untuk penerangan.

Baca juga:
Pawai Ogoh-Ogoh Pasuruan

Sepanjang parade arak-arakan, doa-doa suci dilantunkan. "Harapannya dengan ritual Tawur Kesanga, mara bahaya termasuk pandemi segera berakhir," tambah Budi Wiriyanto.

Baca juga:
Bukti Toleransi Nyepi di Lamongan, 9 Ogoh-ogoh Disumbang Umat Lain

Diujung acara, Ogoh - Ogoh dibakar. Prosesi itu menjadi simbol hilangnya mara bahaya dan pengaruh buruk di dunia. Selanjutnya, umat Hindu menggelar Nyepi dengan berdiam diri di dalam rumah tanpa ada cahaya selama 24 jam.