Pixel Code jatimnow.com

Ning Ita Lantik Tiga Kepala Dinas, Salah Satunya Pejabat dari Ibu Kota Jakarta

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita saat melantik tiga kepala dinas (Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita saat melantik tiga kepala dinas (Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)

Mojokerto - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau Ning Ita melantik tiga pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan memimpin tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pendopo Rumah Rakyat, Kamis (10/3/2022).

Ketiga kepala dinas itu adalah Santi Ratnaningtias sebagai Kepala Diskominfo, Sumaljo sebagai Kepala BPKPD dan Modjari sebagai Kasatpol PP Kota Mojokerto.

Sumaljo menggantikan Plt Agung Moeljono dan dia didatangkan dari Kantor Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Dia menyisihkan dua kompetitornya saat Seleksi Terbuka (Selter) JPT Pratama bulan Februari lalu.

Ning Ita mengatakan, Sumaljo dipilih menjadi Kepala BPKPD karena memiliki kepiawaian mengelola anggaran daerah.

"Kita cari yang benar-benar sesuai kompetensinya dalam rangka mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik lagi," ujar Ning Ita.

Baca juga:
15 Pejabat Eselon II Pemprov Jatim Dilantik, Berikut Susunannya

Ketiga pejabat baru itu langsung diberikan target besar oleh wali kota perempuan pertama tersebut. Di antaranya mempertahankan capaian WTP yang sudah diraih selama 7 tahun berturut-turut untuk Kepala BPKPD.

Juga mempertahankan Keterbukaan Informasi Award (KIA) dan meningkatkan indeks SPBE untuk Kepala Diskominfo.

"Untuk Kasatpol, sebagai penegak perda dan sebagai penjaga tantrib di seluruh Kota Mojokerto, diharapkan memiliki kecepatan, responsibilitas tinggi dalam rangka memberikan reaksi aduan masyarakat terkait pelanggaran perda dan potensi hal-hal yang mengganggu keamanan ketentraman warga," pinta Ning Ita.

Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Lantik Pj Bupati Bondowoso dan Jombang Baru

Menurut Ning Ita, mutasi dan promosi merupakan sarana untuk meningkatkan kapasitas diri, berinovasi serta terus meningkatkan kolaborasi dengan tetap memegang teguh prinsip berakhlak.

"ASN dituntut untuk bisa adaptif dan tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi. Tidak terkecuali menghadapi dinamika perubahan yang terjadi," pungkasnya.