Pixel Codejatimnow.com

Usai Bentrokan Dua Perguruan Silat, Polisi Lakukan Penyekatan dan Patroli Siber

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rony Subhan
Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Didik Hariyanto (Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)
Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Didik Hariyanto (Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)

Banyuwangi - Bentrokan dua perguruan silat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi telah usai. Namun polisi tetap melakukan pengamanan dan langkah antisipasi.

Kondisi Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo berangsur kondusif. Ratusan personel Polri dan TNI disiagakan untuk mengantisipasi bentrok susulan.

"Ini sedang jalan, kami mohon doanya. Satgas gabungan baik polresta dan TNI akan membuat titik terang permasalahan yang ada," jelas Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Didik Hariyanto, Kamis (10/3/2022).

Menurut Didik, selain melakukan pengamanan secara ketat, Polresta Banyuwangi juga melakukan patroli siber untuk mengantisipasi adanya provokasi di media sosial.

Baca juga:  

"Jangan mudah terprovokasi. Alangkah baiknya semua informasi disaring terlebih dahulu. Semua pihak harus bisa menahan diri agar Banyuwangi kembali kondusif," pinta dia.

Didik Hariyanto menambahkan, kedua belah pihak sepakat untuk konsolidasi ke dalam untuk mendinginkan suasana.

Baca juga:
Video: Bentrok Dua Perguruan Silat di Banyuwangi

"Juga menyampaikan kepada seluruh warga dengan permasalahan yang ada. Kedua belah pihak telah sepakat menyerahkan terkait proses hukum yang ada," tambah dia.

Selain itu, polisi dan TNI juga melakukan penyekatan di berbagai titik.

"Hari ini kita lakukan penyekatan di berbagi titik yang dianggap rawan. Seperti di Desa Bangorejo dan Pesanggaran," ujarnya.

Baca juga:
Bentrok Dua Perguruan Silat Banyuwangi Diduga Dipicu Saling Ejek di Medsos

Penyekatan juga dilakukan di perbatasan atau pintu masuk Banyuwangi, seperti di perbatasan Jember, Bondowoso, Situbondo dan Bali.

Bentrokan itu pecah pada Kamis dinihari. Ratusan orang dari dua perguruan silat saling serang hingga menyebabkan satu pendekar tewas, beberapa lainnya terluka. Sejumlah rumah warga, satu tempat ibadah dan kendaraan juga rusak.

Dugaan terkini, bentrokan itu dipicu saling ejek anggota dua perguruan silat tersebut di media sosial.