Pixel Codejatimnow.com

Kisah Horor di Watu Semaur Ponorogo, Suara Misterius Memanggil Orang Lewat

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Mita Kusuma
Watu Semaur di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.(Foto: Purbo Sasongko for jatimnow.com)
Watu Semaur di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.(Foto: Purbo Sasongko for jatimnow.com)

Ponorogo - Cerita horor datang dari Watu Semaur di Desa Mrayan, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Konon, warga yang melintas dipanggil penunggu yang dulu adalah sepasang pengantin hilang di lokasi. Mitos atau fakta?

Watu Semaur berada di tepi jalan. Berdasarkan cerita turun-temurun, ada sepasang pengantin baru yang belum selapan hari alias 35 hari keluar rumah berdua. Mereka tanpa ada yang mendampingi. Padahal diyakini bahwa pengantin yang belum berumur selapan, tidak boleh keluar sendiri tanpa pengawalan.

Sepasang pengantin tersebut lantas tidak pulang. Keluarga mereka mencari. Termasuk di sekitar Watu Semaur. "Ya, namanya zaman dulu ya. Mencarinya dengan cara dipanggil-panggil," ujar mantan Kepala Desa Mrayan, Haryoko, Senin (14/3/2022).

Saat dipanggil, ada yang menyaut (semaur dalam bahasa jawa). Namun tidak ada orangnya. "Itu waktu saya kecil ya. 30 tahun lalu. Sekarang saya belum dengar lagi, " urainya.

Baca juga:
Spoiler One Piece Episode 1092: Teka-teki Pulau Egghead dan Dr Vega Punk

Kemudian ditemukan selendang kuning yang konon katanya dipakai pengantin perempuan. Hingga kini selendang kuning masih membekas di batu, seperti garis berwarna kuning. "Yang tertinggal cuma selendang warna kuning. Sampai saat ini selendangnya itu masih membekas di batunya, " katanya.

Sejak saat itu, ketika ada yang melintasi Watu Semaur biasa ada yang memanggil. Hal itu kerap dialami orang-orang yang bukan penduduk setempat. Tetapi dijawab, suara menghilang. "Perempuan penduduk sini (Mrayan) asli. Kalau yang laki-laki kurang paham dari mana, " terangnya.

Baca juga:
Arah Dukungan Gusdurian, Pohon Menangis, Happy Ending

Sementara diambil dari kanal You Tube Purbo Sasongko, salah satu komentar dari Adi Scania mengaku mengalami keanehan. Kejadian aneh yang dialaminya membawa petaka saat penebangan Pinus di Watu Semaur Mrayan. "Saat sudah hampir penuh isi truk kayak ada yang memanggil. Padahal oleh warga dikasih tahu, jika ada yang memanggil jangan disaut (disauri), " tulisnya.

Dia mengaku kejadiannya malam hari. Namun lupa kalau tidak boleh menjawab. Alhasil, truknya mundur. Kondisi muatan dengan kencang dan hampir terbalik. "Itulah memang nyata sesuai dengan namanya semaur. Yang memang ganasnya di Watu Semaur. Salam hormat dari Trenggalek ya Ki Purbo Sasongko," pungkasnya.