Pixel Code jatimnow.com

Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahmad Fauzani
Ruasa jalan di wilayah Gunung Pegat Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Ruasa jalan di wilayah Gunung Pegat Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Musim kawin tiba. Banyak orang menggelar pernikahan, termasuk juga warga Ponorogo. Terkait hal itu, ada mitos yang masih dipercayai sebagian masyarakat Bumi Reog.

Mitos itu adalah arak-arakan pengantin tidak akan ada yang berani melintas di Gunung Pegat Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.

Ya, masyarakat di sana mempercayai jika arak-arakan pengantin baru melintas di gunung ini, bakal berpisah atau cerai.

Gunung Pegat merupakan sebuah gunung yang dibelah untuk dijadikan jalan. Pegat adalah Bahasa Jawa yang artinya cerai. Masyarakat di sana percaya, rata-rata pengantin yang nekat melintas, belum sampai 35 hari akan bercerai.

Oleh sebab itu, para pengantin baru memilih berputar dan melewati jalan lain.

Gunung Pegat menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bungkal dengan Slahung.

Baca juga:
Harga Bahan Pokok di Pasar Ponorogo Naik jelang Nataru

"Memang ada mitos demikian (pengantin baru melintas di Gunung Pegat) bakal bercerai," ujar salah satu warga Ponorogo, Aulia Nugroho, beberapa waktu lalu.

Namun menurut Aulia, kebenaran atas mitos itu belum diketahui secara pasti. Hanya saja masyarakat sekitar masih percaya dengan mitos tersebut.

Aulia menyebut, selain mitos tentang pasangan pengantin yang akan bercerai jika melintas, ada juga kisah misteri. Konon di jalan yang membelah gunung itu sering ada penampakan hantu tanpa kepala.

Baca juga:
UMK Ponorogo Diusulkan jadi Rp2.380.646

"Banyak yang mengatakan hantunya menggunakan baju hitam. Di situ kan bekas kuburan massal 1965. Ratusan orang dikubur di situ," pungkasnya.