Pixel Code jatimnow.com

Berkat Jualan Cucur, Perempuan di Ponorogo Bisa Bayar Utang Rp3 Miliar

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Mita Kusuma
Maya Nika Sari Putri menunjukkan kue cucur olahannya.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Maya Nika Sari Putri menunjukkan kue cucur olahannya.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Hidup bagaikan roda. Kadang di atas, kadang di bawah. Itulah yang dialami Maya Nika Sari Putri (36), warga Jalan Cindewilis, Ponorogo. Dia pernah gulung tikar hingga dicekik bunga renternir. Namun berkat jualan kudapan cucur menyelamatkan hidupnya dari belitan hutang. 2017 lalu, ibu 2 orang anak ini memiliki utang Rp3 miliar. Kini yang tersisa tinggal ratusan juta rupiah.

Saat ditemui di rumahnya, Maya terlihat sibuk mengolah cucur. Dia sedang membuat ratusan biji cucur pesanan salah satu pondok pesantren di Ponorogo. 4 Tungku kompor menyala bersamaan. Setelahnya, Maya menuangkan adonan. Terakhir memberi toping cucur buatannya. Ini yang membedakan cucurnya dengan di pasaran.

"Alhamdulillah mbak, jualan saya cuma cucur. Tapi bisa melunasi utang miliaran," ujar Maya, Kamis (17/3/2022).

Dia lalu membuka cerita bahwa dulu adalah seorang pengusaha baju kekinian pada 2015. Kala itu, tokonya di Jalan Pramuka tak pernah sepi pembeli. Hingga dia memberanikan diri berpindah lokasi sekitar 2016. Semula di utara jalan, Maya memilih membeli bangunan di Selatan jalan yang kemudian dibongkar dan dibangun tingkat dua.

Saat itu, Maya mengejar target lebaran. Sehingga dua bulan bangunan toko dua tingkat terwujud sesuai keinginan. Dia juga menambah pegawai. dan fasilitas.

"Saya beranikan untuk berutang untuk beli tanah, bangun, menambah pegawai, menambah fasilitas seperti AC. Semua bank sudah saya fulkan utang, " jelasnya

Hingga jatuh ke renternir. Namun itu menjadi awal malapetaka. Pikirannya saat membangun, laba toko baju akan berkali-kali lipat. Rupanya, bayangan tidak menjadi kenyataan. Yang terjadi adalah laba yang didapat sama. Tetapi tanggungan seperti gaji karyawan bertambah dan lainnya.

"Utang tambah menumpuk. Saya harus menyicil setiap bulan Rp150 juta. Yang di renternir makin berbunga," terang Maya.

Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya

Dia pun gulung tikar. Toko yang dibangun dijual untuk melunasi utang. Utangnya di bank yang sampai Rp8 miliar tinggal Rp3 miliar setelah menjual toko. Sisanya harus bekerja keras. Semua serba tidak ada. Bahkan, suaminya pernah sampai tidak punya uang untuk sekedar mengisi bensin saat berangkat kerja.

Maya mengaku akhirnya membuka usaha kuliner kue cucur. Karena dasarnya dia suka dengan kudapan cucur. Namun sering kehabisan ketika mencari di pasar tradisional.

"Saya mencoba untuk mengotak-atik resep. Menjualnya melalui online. Di Instagram cucur ceria," jelasnya.

Bedanya, cucur yang dia jual lebih premium. Karena ada dua rasa, pandan Dan gula merah. Bahannya alami tidak seperti yang dijual di pasar. Dalam sehari, paling sepi biasanya Maya membuat 300 keping kue cucur. Namun seringnya dia membuat 2.000 hingga 3.000 keping kue cucur.

Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963

Tak hanya disajikan biasa, Maya pun menambahkan topping berbagai macam. Mulai dari cokelat, greentea dan keju. Ternyata semakin menambah nikmat kudapan satu ini.

"Itu yang menjadi andalan saya. Beda dengan cucur yang dijual di pasaran. Yang paling disenangi itu yang toping cokelat," jelas Maya.

Menurut Maya, penjualannya terbantu dengan online. Selain dari IG, dia juga tergabung dalam ojek online. Banyak pelanggan yang memesan via online. Dari situ, dia bisa mendapatkan Rp500 ribu hingga Rp2 juta sehari. Dia pun sedikit demi sedikit melunasi utangnya yang miliaran rupiah.

"Tidak terasa utang Saya sudah lunas 75 persen. Saat ini saya berusaha melunasi 25 persen. Kalau ada kemauan pasti ada jalan," pungkasnya.