Jombang - Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) dipotong agen e-warung. Besaran potongannya rata-rata Rp30 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal itu terjadi di Desa Ketapang Kuning, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.
Lilik (42), KPM asal Dusun Simowau RT 4/ RW 1 mengaku semua orang yang mengambil dana BPNT di agen Cak Wul dipotong. Adapun pemotongan itu untuk honor pencairan dana BPNT yang dikeluarkan agen e-warung Cak Wul.
“Tadi dipotong Rp30 ribu, dari uang Rp600 ribu itu. Iya, semuanya dipotong rata segitu. Ya itu honornya, gitu katanya,” terang Lilik, Jumat (18/3/2022).
Hal senada diungkapkan Sulasih (55), KPM asal Dusum Simowau RT 4/ RW 1. Menurutnya, uang bantuan yang diterima tidak utuh Rp600 ribu, melainkan Rp570 ribu.
“Ya Rp600 ribu dikurangi Rp30 ribu. Semuanya dipotong sama, ya ditempatnya itu (agen e-warung Cak Wul),” tegasnya.
Pemotongan dana BPNT yang disalurkan tunai juga dialami Sunarsih (48), KPM asal Dusun Simowau RT 3/ RW 1. Menurut pengakuan Sunarsih, uang yang diterima juga tidak utuh Rp600 ribu rupiah.
“Yang ambil itu janda-janda, langsung dipotong Rp30 ribu. Dulu juga pernah dipotong, semua juga dipotong rata,” paparnya.
Sementara itu, Supiati (66), KPM asal Dusun Simowau, RT 1/RW 1, mengaku bahwa dana BPNT yang diterima tidak utuh Rp600 ribu.
“Ya dapat uang Rp600 ribu, dipotong Rp30 ribu,” ungkapnya.
Ia mengaku sisa uang yang dipotong itu akan dibelanjakan beras untuk makan sehari-hari.
“Ya buat belanja, beli beras,” ucap Supiati.
Saat ditanya apakah bantuan yang diterima sebelumnya juga pernah dipotong, Supiati menyatakan baru kali ini bantuan yang diterima dipotong sebesar Rp30 ribu.
Baca juga:
Hoax Pencairan Bansos PKH Disebar via Telegram, Waspada Modus Penipuan!
“Sudah dua kali dapat bantuan. Yang pertama tidak dipotong. Yang pertama dapat Rp600 ribu utuh. Yang ini baru dipotong Rp30 ribu,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, agen e-warung Cak Wul membenarkan telah melakukan pemotongan kepada sejumlah KPM. Cak Wulyadi mengaku pemotongan ini dilakukannya untuk biaya administrasi.
“Kemarin itu ada yang mengambil di saya. Ya ada beberapa orang. Setiap Rp200 ribu kami kenakan biaya admin Rp10 ribu, itu kalau mau. Kalau nggak mau silahkan ambil di agen yang lain,” katanya.
Lebih lanjut, Wulyadi menyampaikan, penyaluran ini merupakan usaha pribadi miliknya.
“Ini kan usaha kami sendiri, modal kami sendiri bukan dari bank. Lain halnya kalau ambil di balai desa atau ambil di kantor pos, itu lain halnya karena ini brilink,” terangnya.
Saat ditanya apakah pihaknya merupakan agen e-warung, Wulyadi mengaku bahwa ia adalah agen e-warung. Menurutnya, pemotongan bukan kali pertama dilakukan.
Baca juga:
BI Jatim Prediksi Pilkada Pengaruhi Terjaganya Daya Beli dan Konsumsi Masyarakat
“Kan setiap KPM tidak diharuskan ngambil di agen tertentu pak. Dari kemarin-kemarin juga begitu, yang setuju dengan perjanjian kami, kalau nggak mau gak apa-apa. Kan ada banyak agen lain,” tegasnya.
Ia merinci ditempatnya ada sekitar 30 KPM yang mencairkan dana BPNT.
“Ya itu juga yang paling banyak dari Dusun saya sendiri, Dusun Ketapang Kuning,” bebernya.
Saat ditanya apakah ini ada perintah atau arahan dari pihak lain, Wulyadi mengaku ini memang inisiatifnya sendiri.
“Ya kami kan kerja, pak. Jadi ini pribadi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, penyaluran dana BPNT secara tunai sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Sosial. Adapun penyaluran BPNT disalurkan dalam bentuk tunai melalui PT Pos Indonesia untuk percepatan. Hal ini mengacu pada peraturan presiden (Perpres) nomor 36 tahun 2017 tentang penyaluran bantuan sosial secara nontunai. Pada pasal 5 (1) terkait mekanisme penyaluran dapat dilakukan dengan cara (d) penarikan uang dan atau pembelian barang.
URL : https://jatimnow.com/baca-42911-bpnt-di-jombang-dipotong-rp30-ribu-agen-ewarung-mengakui