Magetan - Teman-teman satu sekolah Mario Suryo Aji, kompak memberi dukungan moral pada pembalap Moto3 GP yang tengah berlaga di Sirkuit Mandalika. Para siswa di SMAN 1 Magetan, sengaja datang ke sekolah di hari Minggu untuk nonton bareng di aula sekolah.
Tak hanya siswa, acara nonton bareng juga dihadiri para guru di sekolah favorit tersebut. Mereka bersorak gembira, begitu mengetahui Mario berhasil finish di posisi 14, yang sebelumnya mengamankan posisi 3 untuk start balapan.
Melalui starting di posisi 3 itulah, Mario Aji berhasil mencetak sejarah. Raihan finish di urutan ke-14 juga menorehkan sejarah bagi dunia balap Indonesia.
"Sengaja kami masuk (di hari Minggu) untuk mendukung siswa kami," ujar Sagung Wibowo, salah satu guru di SMAN 1 Magetan.
Sagung mengungkapkan rasa bangganya atas gapaian prestasi Mario di laga balap dunia. Ia terharu melihat Mario berkompetisi di sirkuit internasional yang berada di negeri sendiri, meski tak naik podium.
Baca juga:
Mario Aji Cetak Rekor di Moto3 Italia 2022, Khofifah: Prestasi Terbaik
Menurutnya, sejak mengajar Mario di bangku kelas X, pemuda 18 tahun itu tergolong siswa yang rajin dan sopan. Mario juga murid yang rendah hati pada teman dan gurunya.
"Dia (Mario Aji) itu pembalap. Bisa mencapai ke Moto3 Gp. Tapi ke sekolah pakai motor biasa itu lo, bukan motor balap," sebut Sagung.
Megananda Valedasend, teman Mario, juga menyatakan hal yang sama. Sebagai teman, ia mengakui kerendahan hati pemuda kelahiran 2004 tersebut. Bagi Megananda, Mario adalah sosok yang rajin meski disibukkan dengan sederet jadwal latihan balap motor.
Baca juga:
Mario Aji Finish Urutan 14 di Moto3 GP Mandalika, Gubernur Khofifah: Kami Bangga
Dalam hal mengerjakan tugas sekolah, lanjutnya, Mario juga tak pernah absen. Karena ketekunan itulah, Mario menyabet nilai tinggi di kelasnya.
"Kami selalu bangga punya teman Mario. Walaupun start nomor 3 dan finish nomor 14," serunya bangga.