Pixel Codejatimnow.com

Truk Muatan Pupuk Selip di Bangkalan, Kemacetan Mengular Hingga 1 Km

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Moch Rois
Truk selip picu kemacetan panjang di Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura, Selasa (22/03/2022).(Foto: Fathor Rahman)
Truk selip picu kemacetan panjang di Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura, Selasa (22/03/2022).(Foto: Fathor Rahman)

Bangkalan - Truk bermuatan berat mengalami selip dan melintas di jalan. Peristiwa terjadi di Desa Paterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura, Selasa (22/03/2022) pukul 09.30 WIB. Akibatnya, kendaraan roda empat dari dua arah tidak bisa melintas dan macet hingga hampir satu kilometer.

Informasi yang dihimpun di lokasi, truk bernomor polisi L 8617 UT diduga membawa muatan terlalu berat. Sehingga selip di tikungan menanjak dan akhirnya mogok. Badan truk yang melintang jalan mengakibatkan kendaraan roda empat dari dua arah tidak bisa melintas. Untuk sementara, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas. Sedangkan jalur alternatif tidak ada di lokasi tersebut.

Diketahui, truk tersebut bermuatan pupuk dari Gresik menuju Kabupaten Pamekasan. Kendaraan harus dikosongkan untuk proses evakuasi

Kapolsek Galis Iptu Bagus Setioko Darmawan membenarkan adanya truk mogok hingga menimbulkan kemacetan. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kecelakaan murni akibat selip.

"Sepertinya akibat muatan berat. Saat tikungan menanjak, truk mundur dan akhirnya melintang, " katanya.

Baca juga:
Dishub Siapkan Skema Antisipasi Kemacetan di Pusat Perbelanjaan Kota Malang

Truk berjalan dari arah Surabaya dengan muatan pupuk. Setelah tikungan langsung tanjakan. Truk tidak mampu menahan beban dan mundur. Sopir sudah berusaha mengendalikan tapi tidak berhasil.

"Harus dibongkar dulu muatannya, baru dievakuasi. Untuk sementara hanya roda dua yang bisa lewat," ungkapnya.

Baca juga:
Hindari Jalan Margomulyo-Branjangan Surabaya, Macet Parah Akibat Banjir

Kasat Lantas Polres Bangkapan AKP Abdul Aziz Sholahudin mengatakan, bongkar muatan sudah Selesai. Selanjutnya, alur lalu lintas akan kembali normal.

"Kalau ekor antrean kemacetan kami tidak memonitor. Anggota kami berusaha mempercepat evakuasi. Sebab tidak ada jalur alternatif," ungkapnya.