Pixel Code jatimnow.com

Moeldoko Ziarah ke Makam Bung Tomo

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Jajeli Rois
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko ziarah ke makam Bung Tomo, di TPU Ngagel Surabaya, Selasa (22/3). (Foto: Kantor Staf Presiden RI)
Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko ziarah ke makam Bung Tomo, di TPU Ngagel Surabaya, Selasa (22/3). (Foto: Kantor Staf Presiden RI)

Surabaya - Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko ziarah ke makam Pahlawan Nasional Bung Tomo di TPU Ngagel, Selasa (22/3/2022). Hal itu dilakukan sebelum memulai agenda kerja di Surabaya.

"Sebentar lagi kan Ramadan. Tradisi sebelum Ramadan berziarah ke makam. Bung Tomo ini kan bapak bangsa, jadi sudah kewajiban saya sebagai mantan prajurit untuk berziarah di sini (makam Bung Tomo)," jelas Moeldoko dalam siaran persnya.

Sebagai informasi, Bung Tomo merupakan pahlawan dalam pertempuran 10 November 1945. Meski dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, Bung Tomo memilih dimakamkan di tempat pemakaman umum karena ingin dekat dengan rakyat.

Dari pantauan tim media KSP, posisi makam Bung Tomo berada di dekat pintu masuk dan dikelilingi ribuan makam lain. Di depan pintu masuknya, terpasang bendera merah putih. Lalu terpasang papan bertuliskan "Makam Pahlawan Nasional Bung Tomo (1920-1981), serta kutipan naskah pidato Bung Tomo.

Moeldoko memandang, Bung Tomo adalah sosok orator yang terkenal dengan semboyan "merdeka atau mati dan sekali merdeka tetap merdeka". Semboyan tersebut mengandung makna bahwa merdeka harus dimaknai sebagai sebuah kedaulatan, kebebasan demokrasi, dan kemanusiaan.

Baca juga:
Menanti Pesona Kampung Terajana Surabaya

"Jangan membelokkan makna merdeka. Jangan merdeka untuk diri sendiri tapi mati bagi orang lain," tegasnya.

Moeldoko juga mengaku prihatin bahwa saat ini makna merdeka banyak disalahartikan dengan kebebasan untuk diri sendiri, dan meniadakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya, merdeka justru dimaknai untuk merenggut kebebasan orang lain.

Baca juga:
Pesona Kampung Jelita Surabaya, Serasa di Negeri Sakura

"Ini harus diwaspadai kita semua. Sebab kata merdeka dan kebebasan sering dijadikan pembenaran untuk menabrak nilai-nilai kemanusiaan," ucapnya.

Dalam Kunjungan kerja di Jawa Timur, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko juga akan menghadiri Dies Natalis Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Sekaligus meresmikan prasasti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Rumah Ibadah ITN.