Pixel Codejatimnow.com

PW Muslimat Jatim Resmi Dilantik, Ini Pesan Ketum Khofifah

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya di Pelantikan PW Muslimat di Grahadi.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Ketum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya di Pelantikan PW Muslimat di Grahadi.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Ketua Umum (Ketum) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengajak anggotanya untuk membangun ekonomi sebagai penguatan dari dakwah bil maal. Upaya yang bisa dilakukan dengan membangun holding agar mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi lainnya.

Untuk membangun kekuatan dakwah bil maal, maka harus menggunakan dua kekuatan dunia. Yaitu, penguasaan ekonomi dan teknologi.

"Bagaimana kemudian format di dalam menguatkan dakwah bil maal, bolak-balik bongkar pasang, bolak-balik bongkar pasang. Jadi kalau kita bisa membangun penguatan dakwah bil maal maka kekuatan dunia ini, satu dia menguasai ekonomi, dua teknologi,” kata Khofifah dalam sambutannya saat acara Harlah ke-76 Muslimat NU dan Pelantikan Pengurus PW Muslimat NU Jatim Masa Khidmat 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/3/2022) malam.

Gubernur Jatim itu juga mengatakan, dengan kondisi SDM masyarakat yang masih kurang dalam penguasaan teknologi dan dalam ekonomi, maka PR yang harus dikerjakan adalah menjadikan plan of action bersama. Plan of action adalah bagaimana menguatkan dakwah bil maal. Bagaimana juga menguatkan jihat bil maal sebagai kekuatan luar biasa.

Kekuatan yang luar biasa itu akan cocok dengan program pemerintah. Secara nasional pada 2022, akan ada belanja negara sebesar Rp400 triliun untuk produk dalam negeri dikhususkan untuk koperasi dan UMKM. Dari Rp400 triliun, diplot untuk Jatim sebesar Rp26,8 triliun.

Untuk itu, dia mendorong supaya produk UMKM yang belum punya NIB supaya segera mengurus. Demikian juga yang belum punya PIRT, agar segera mengurusnya.

"Jadi pada dasarnya UMKM akan mendapatkan tempat yang luar biasa prioritas di dalam pengadaan barang dan jasa. Jadi bukan hanya barang termasuk di dalamnya jasa,” tegasnya.

Baca juga:
Sejak Kapan Tradisi Halal Bihalal Ada di Indonesia? Simak Penuturan Khofifah Ini

Lebih lanjut, tentang penguasaan IT, Khofifah mengatakan harus ada sinergitas antara Muslimat, Fatayat NU, IPNU, OPPNU, dan Anshor. Semuanya harus menyatu. Sebab jika hanya mengandakan Muslimat jelas tidak mungkin.

"Karena ibu-ibu bagaimanapun kalau misalnya harus ber Twitter harus ber-Facebook ria, wiritnya yang kurang. Saya yakin itu akan dihitung betul,” katanya.

Sehingga, lanjut mantan menteri sosial ini, yang muda-muda karena lebih Advance maka harus mampu membangun sinergitas diantara jejaring-jejaring yang dimungkinkan bisa dilakukan percepatan.

"Apa yang ingin saya sampaikan, holding. Hari ini jangan berpikir kita sendiri bisa cepat besar. Tapi kalau holding (kecil-kecil jadi satu kemudian menjadi payung) kemudian dibangun koneksitas dengan industri besar yang memungkinkan bisa memberikan payung dari proses kegiatan ekonomi yang kita lakukan,” jelasnya.

Baca juga:
Halal Bihalal Penuh Kehangatan di Kediaman Khofifah

Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Jatim Hj Masruroh Wahid mengatakan bahwa salah satu upaya yang akan dilakukan adalah meningkatkan kesejahteraan dengan pengembangan ekonomi. Dalam kesempatan itu, Muslimat juga memberikan bantuan pada masyarakat korban erupsi Gunung Semeru.

"Bantuan ini dikumpulkan dari Muslimat se-Jatim yang terkumpul sekitar Rp4 miliar. Kemudian nanti didedikasikan untuk pendidikan di daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” kata Masruroh setelah acara.