Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswi Cantik di Surabaya Bikin Es Krim Rendah Kalori Berbahan Sayur Sawi

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Mayang Viodita, mahasiswi yang bikin es krim rendah kalori berbahan sayur sawi (Foto: Humas Undika Stikom Surabaya)
Mayang Viodita, mahasiswi yang bikin es krim rendah kalori berbahan sayur sawi (Foto: Humas Undika Stikom Surabaya)

Surabaya - Mahasiswi S1 Program Studi Manajemen Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), Mayang Viodita membuat inovasi es krim rendah kalori berbahan dasar sayur sawi yang dinamai Local Ice Cream.

"Semua berawal dari mata kuliah kewirausahaan, dosen minta mahasiswa untuk membuat sebuah produk, akhirnya saya membuat es krim dari bahan sawi ini," tutur mahasiswi yang pernah menjadi Mentor Duta Kampus pada Tahun 2019 ini, Kamis (24/3/2022).

Setelah mendapat respon positif dari dosen dan teman-temannya, Mayang mencoba memasarkan produk local ice cream ini dengan mengikuti beberapa lomba, salah satunya adalah Lomba Koperasi Dana Hibah Jawa Timur pada Tahun 2018.

"Alhamdulilah menang dan dananya langsung saya belikan alat-alat penunjang produksi seperti blender, freezer, kemasan packaging dan masih banyak lagi," ungkap Mayang.

Dijelaskannya, ide awal dari pembuatan produk ini adalah keinginan Mayang untuk menciptakan sebuah kreasi es krim yang tetap manis namun dengan bahan-bahan premium, low calorie dan tanpa bahan pengawet.

"Karena aku sendiri kalau makan es krim takut sama kandungan yang ada di dalamnya, takut kalau kebanyakan gula bisa bikin gendut dan jadi timbul jerawat di wajah," tutur Mayang sembari tertawa.

Dalam proses pengembangannya, Mayang mulai menambah jenis rasa es krim buatannya antara lain rasa ubi ungu, cokelat, vanilla creamcheese, pisang, strawberry, blueberry, mangga, dan yang terbaru adalah capucino.

"Kalau es krim yang bahan dasar buah, saya pilih buah premium lalu saya frozen di freezer dan kalau ubi ungu dalam pembuatannya tidak pakai gula karena sudah manis," beber Mayang.

Mayang mengaku rutin memproduksi local es krim setiap satu minggu sekali dan dalam sekali pembuatan bisa mencapai 400 cup. Banyaknya produksi ini karena Mayang memasarkan produk ini melalui online dan juga offline.

Baca juga:
Terminal Gapura Surya Nusantara jadi Pionir Modernisasi Pelabuhan Nasional

"Secara offline saya jual di kafe, koperasi pondok pesantren, toko retail dan saya juga ada stock di rumah," jelas dia.

Dia juga aktif mengikuti kegiatan PKK di lingkungannya dan juga wilayah Bangkalan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat.

Sedangkan untuk pemasaran online, Mayang memanfaatkan sosial media Instagram yang bisa dikunjungi di @localicreamku dan juga pemesanan melalui WhatsApp Business.

Es krim dengan 9 varian rasa ini memiliki beberapa ukuran penyajian dari cup dan liter.

Baca juga:
Pemprov Jatim Raih 2 Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik di 2024

"Kalau yang cup mulai dari harga Rp 3.000 sampai Rp 20.000, ada ukuran 60ml, 120ml, 150ml dan 300ml," terang Mayang.

Ada pula yang kemasan 1 liter sampai 8 liter yang dibanderol dari harga Rp 50.000 hingga Rp 300.000. Saat ini Mayang berharap bisa segera memiliki kedai sendiri untuk menjual produknya.

"Sekarang saya juga lagi ikut kelas untuk membuat es krim gelato dan mulai merambah kerjasama dengan vendor catering pernikahan," tambah dia.

Tidak lupa dia berpesan kepada teman-temannya yang lain agar tidak menyerah, tidak stuck dan punya kemauan untuk berubah jadi lebih baik.