Pixel Codejatimnow.com

Cek Minyak Goreng Bersama Kapolri, Khofifah Minta Produsen-Distributor Komitmen

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cek minyak goreng dan bahan pangan di Pasar Wonokromo, Surabaya (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cek minyak goreng dan bahan pangan di Pasar Wonokromo, Surabaya (Foto-foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengecek ketersediaan bahan pangan dan penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah di Pasar Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo, Surabaya, Sabtu (26/3/2022).

Titik pertama yang dikunjungi adalah Pasar DTC. Di sana, Kapolri bersama Khofifah mengecek harga bahan pangan dengan bertemu para pedagang. Utamanya terkait harga minyak goreng curah, gula, telur dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Khofifah bersama Kapolri dan Forkopimda Jatim juga meninjau PT Smart Tbk Rungkut, Surabaya, yang merupakan salah satu pabrik minyak goreng.

Di sana, rombongan mendapatkan penjelasan dari General Manager PT Smart Tbk Arthur bahwa mereka memproduksi minyak goreng curah sebanyak 250 ton per hari. Bahkan ke depan akan ditingkatkan lagi.

Dengan kondisi itu, Khofifah meminta seluruh distributor minyak goreng di Jatim untuk berkomitmen menyalurkan minyak goreng mereka. Hal itu dilakukan agar dapat memenuhi permintaan pasar yang masih tinggi.

"Saya meminta kepada distributor minyak goreng di Jawa Timur agar benar-benar mendistribusikan minyak goreng ke pasar-pasar di Jatim," pinta Khofifah.

Menurutnya, saat ini masih ada ruang kosong antara produsen, distributor dan konsumen. Dengan produksi 250 ton minyak goreng curah per hari, jika pabrik yang lain melakukan hal yang sama, seharusnya tidak terjadi kekosongan dan rantai pasok minyak goreng tidak terputus.

"Dari PT Smart menjelaskan bahwa produksi minyak goreng curah itu 250 ton per hari, bahkan sedang berupaya meminta izin untuk menaikkan produksinya. Penyebab kelangkaan minyak goreng ini harus segera dicarikan solusinya. Caranya adalah dengan sama-sama berkomitmen antara produsen dan distributor untuk dapat memenuhi permintaan pasar," papar Khofifah.

Apalagi, lanjutnya, sebentar lagi akan masuk bulan ramadan dan dipastikan kebutuhan minyak goreng akan meningkat. Untuk itu Khofifah meminta kebijaksanaan seluruh pihak agar yang masih menahan pasokan minyak goreng agar segera dilepas ke pasar.

Baca juga:
Berkah Ramadan, Produsen Rengginang di Banyuwangi Kebanjiran Pesanan

"Ayolah kita jaga psikologis masyarakat agar masyarakat lebih tenang dan khusyuk menjalankan ibadah puasa," tuturnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cek produksi minyak goreng curah salah satu pabrik di Rungkut, SurabayaGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cek produksi minyak goreng curah salah satu pabrik di Rungkut, Surabaya

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kunjungannya kali ini ke Jawa Timur, salah satunya adalah untuk mengecek ketersediaan dan penerapan HET minyak goreng curah, yaitu Rp 14.000 sampai Rp 15.500 per liter.

"Baru saja saya bersama dengan gubernur dan forkompimda mengecek terkait distribusi minyak curah yang beberapa waktu yang lalu sempat terjadi kelangkaan," ujar Listyo.

Secara khusus Kapolri menginstruksikan kepada Kapolda Jatim dan Satgas Pangan Jatim untuk setiap hari melakukan cek ketersediaan dan kecukupan minyak goreng di pasar. Ia meminta agar ketika ditemukan kekosongan, segera berkomunikasi dengan dengan pihak distributor minyak goreng.

Baca juga:
Cara Distributor Alkes Perluas Kerjasama dan Jaringan Lewat Health Connect

"Ini tentunya hal-hal yang harus terus kita cek dan kemudian kita pastikan bahwa seluruh kegiatan distribusi ini betul-betul bisa berjalan dengan baik. Jadi ini akan kita ikuti terus dan mudah-mudahan ketersediaan minyak curah sesuai HET betul-betul ada di pasaran khususnya di bulan ramadan," sambung dia.

GM PT. Smart, Arthur mengakui bahwa pihaknya setiap hari memproduksi secara normal tidak ada pengurangan. Ia juga menuturkan bahwa pada April dan Mei pihaknya mendapatkan kewajiban produksi minyak goreng sampai 1.725 ton.

Dia menyebut bahwa untuk bulan ramadan dan Idul Fitri, akan berupaya untuk meningkatkan produksi minyak goreng.

"Ini kami sedang mengajukan revisi, bukan minta turun, kami minta naik, karena kami ini kan ada volume untuk memproduksi curah itu satu harinya bisa keluar sekitar 250 ton. Kami sedang minta ajukan untuk ditambah volumenya di wilayah Jawa Timur," ungkapnya.