Pixel Codejatimnow.com

Solar di Jombang Langka, Sopir Truk Kebingungan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Antrean truk pengguna BBM jenis solar di SPBU di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Antrean truk pengguna BBM jenis solar di SPBU di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Sopir truk di Kabupaten Jombang kebingungan. Pasalnya, mereka kesulitan mencari BBM jenis solar yang kini mulai langka.

Bahkan, di beberapa SPBU Kota Santri mengalami kekosongan stok solar. Sehingga memicu antrean panjang di SPBU lain yang masih tersedia stok solarnya.

Terpantau, di SPBU Jalan Basuki Rahmat, Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Jombang pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat sejumlah truk mengantre.

Zulkarnaen (35), salah satu warga yang mengantre di SPBU Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono mengatakan, sudah dua jam dirinya mencari SPBU yang masih ada stok solar.

"Di Blimbing sama Badas, Ngoro kosong ini tadi. Biasanya yang masih ada stok solar itu di SPBU Mojosongo dan sini, tapi ini tadi di sini ikut-ikutan antre. Ini solar buat combi mesin panen padi," ungkapnya, Rabu (30/3/2022).

Ia mengaku kesulitan mencari SPBU yang masih tersedia stok solar. Ia mencari solar dari mulai SPBU di Desa Badang, Kecamatan Ngoro, SPBU Desa Blimbing, Kecamatan Gudo, SPBU Mojosongo, Diwek.

Dikatakan Zulkarnaen, kelangkaan solar di Jombang, terjadi sejak sepekan terakhir.
"Sangat sulit satu minggu ini, harganya masih sama. Dampaknya ya waktunya tersita, buat nyari solar saja sudah dua jam ini tadi," ucapnya.

Sementara itu, pengawas SPBU 54.614.19 Dusun Karangkletak, Desa Tunggorono, Yeni Sulistyaningsih (39) mengaku terjadi antrean pembelian solar sejak sepekan terkahir. Pemicunya, stok solar di SPBU lain sedang kosong.

Baca juga:
Polisi dan Pertamina Cek Kadar Air di 2 SPBU Bojonegoro, Apa Hasilnya?

"Satu mingguan antre. Biasanya kalau antrean gini, SPBU lainnya biasanya kosong," terangnya.

Yeni merinci, dalam sehari solar yang terjual di SPBU ini mencapai 12-14 ton atau 13.320-15.540 liter. "Untuk hari ini saja, stok solar yang tersedia hanya tersisa 15 ton atau 16.650 liter," paparnya.

Menurut Yeni, Pertamina mulai mengurangi pasokan solar sejak awal tahun 2022 ini. Yaitu hanya 356.000 liter atau 356 kiloliter (kl) setiap bulan. Dan solar yang disupali ke SPBU nya dikurangi hingga 356 kiloliter (kl).

"Kuota kalau di SPBU saya 356 kl untuk satu bulan. Sebelumnya tahun lalu tidak sedikit ini, sekitar 400 kl. Jadi dampaknya mau ndak mau jualan sesuai kuota yang didapat," pungkasnya.

Baca juga:
Polres Sumenep Sidak 3 SPBU jelang Lebaran, Antisipasi Kecurangan

Terpisah, pengawas SPBU Jalan Yos Sudarso, Desa Denanyar, Jombang, Tohari (50), membenarkan terjadinya pengurangan pasokan solar dari Pertamina.

Dikatakan Tohari, SPBU ini pasokan solar hanya dijatah oleh Pertamina sebanyak 72 kl. Stok solar tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan selama satu bulan. Hari ini saja, solar di SPBU ini sudah habis.

"Saat ini solar sudah habis. Kalau satu bulan sudah habis, nunggu bulan depan lagi baru ada," tandasnya.