Pixel Code jatimnow.com

Ramadan Now

Iptu Danang, Sang Pencerah Tahanan Polres Mojokerto

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Achmad Supriyadi
Iptu Danang Rahayu Winarno saat memberi tausiyah kepada para tahanan. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Iptu Danang Rahayu Winarno saat memberi tausiyah kepada para tahanan. (Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - PS Kasubag Watpes Bag SDM Polres Mojokerto, Iptu Danang Rahayu Winarno nampak beda dengan polisi lainnya saat menjalankan salat Zuhur.

Ia memakai baju jubah atau gamis berwarna biru, sorban motif kotak-kotak diikatkan ke kepala dan sorban putih dikalungkan di leher.

Ya, Iptu Danang nampak beda karena akan menjadi imam Masjid Al Istiqomah yang berada di kawasan Polres Mojokerto.

Saat ditemui usai salat dan tausiyah, Iptu Danang mengatakan, ia memakai baju gamis dan sorban mengikuti sunah yang dianjurkan Rasulullah Muhammad SAW.

"Memang seperti pakai sorban dan pakai jubah dianjurkan oleh baginda Rasulullah memang sunah-sunah. Selama saya mengisi (imam) di tahanan dan masjid Polres saya sebisa mungkin mengikuti karena berbeda dari segi penilaian Allah SWT dan itu mempengaruhi ibadah," kata Danang, Rabu (6/4/2022).

Selain menjadi imam di masjid yang berada di Polres Mojokerto, Danang juga sebagai imam di ruang tahanan serta memberikan tausiyah kepada para narapidana saat salat Jumat.

"Semisal imam atau khatib di masjid tidak datang, saya yang menggantikan saat salat Jumat. Jadwal tetap saya jadi imam salat Jumat di ruang tahanan," ucap Danang.

Menurut Danang, para tahanan juga butuh sentuhan rohani atau agama saat berada di balik jeruji besi yang kehidupannya terbatasi biar selalu dekat dengan Allah SWT.

Baca juga:
Kuliner Ceker Setan untuk Berbuka Puasa di Ponorogo, Penyuka Pedas Pasti Suka

"Pertama yang diberikan terkait melaksanakan ibadah salat, mengaji, berzikir, istigasah, berdoa dan taubat kepada Allah untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi serta selalu berperilaku baik. Memberikan motivasi kepada rekan-rekan yang didalam rutan polres untuk tujuan agar saat pulang jadi orang yang berakhlak mulia," papar dia.

Danang menjelaskan, saat memberikan motivasi atau tausiyah kepada para tahanan, dirinya selalu melakukan pendekatan berbeda, disesuaikan dengan kasusnya.

"Pastinya pendekatannya beda. Saya ajak ngobrol sendiri berdua atau empat mata karena itu lebih mengena kepada orangnya," tuturnya.

Baca juga:
Resep Kolak Ubi Ungu yang Manis, Segar dan Praktis untuk Menu Takjil

Masih kata Danang, tiga bulan lalu dirinya membimbing seorang tahanan dengan kasus narkoba yang Nasrani untuk memeluk agama Islam.

"Bahkan ada orang yang terkena kasus narkoba itu sebelumnya agamanya Nasrani terus masuk Islam mualaf, saya bimbing bacakan sahadat dan alhamdulilah sudah masuk Islam, itu kurang lebih tiga bulan lalu," paparnya.

"Selain hidayah, dia itu sering melihat saat kami memberikan bimbingan rohani dia tertarik, mungkin hatinya terbuka dan dapat hidayah hatinya tersentuh dan akhirnya masuk agama Islam," pungkasnya.