Pixel Codejatimnow.com

Khofifah Resmikan Jembatan Pelangi, Diharapkan Dongkrak Ekonomi Malang Selatan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Rizal Adhi Pratama
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat memantau Jembatan Pelangi. (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat memantau Jembatan Pelangi. (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)

Malang - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada hari Kamis (7/4/2022) meresmikan Jembatan Pelangi di Desa Srigonco, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Jembatan ini diproyeksikan untuk memperpendek dan mempermudah perjalanan menuju Jalur Lintas Selatan (JLS) utamanya untuk wisatawan yang hendak mengunjungi pantai-pantai di Malang Selatan.

"JLS ini kan program strategis nasional, JLS seksi 9 dan 10, pada dasarnya JLS seksi 10 sudah hampir selesai, dan seksi 9 sudah selesai," terang Khofifah usai meresmikan Jembatan Pelangi.

Ia mengatakan jembatan ini sangat bermanfaat utamanya untuk konektivitas antara Malang Selatan dengan Kota Malang yang sangat dibutuhkan agar tidak ada lagi desa tertinggal per 2021 di Kabupaten Malang.

"Tetapi di beberapa hal perlu didorong kemajuan-kemajuannya, termasuk peningkatan kesejahteraannya, maka konektivitas dengan beberapa titik strategis sangat penting antara lain jembatan ini," bebernya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat meresmikan Jembatan Pelangi. (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat meresmikan Jembatan Pelangi. (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)

Khofifah juga menyinggung mengenai rencana menjadikan jalur Gondanglegi menuju Bantur atau JLS menjadi jalur nasional.

"Diantara penetapan Kementerian PUPR ternyata ini (jembatan) memiliki posibilitas yang tinggi untuk membangun konektivitas dari Kota Malang dengan JLS. Sehingga jalan dari Gondanglegi ke sini akan dijadikan jalan nasional," ungkapnya.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memiliki PR untuk menyelesaikan pembebasan lahan demi proyek jalan nasional ini.

"Maka kalau pembebasannya tahun ini karena pembebasan itu oleh Pemkab Malang. Insya Allah pembebasannya tahun ini sudah bisa dilakukan," paparnya.

Baca juga:
Angka Perkawinan Anak di Jatim Turun Signifikan

"Seperti kasus kemarin di Lamongan, ketika pembebasan selesai maka langsung kita komunikasikan untuk ketuk palu di Kementerian PUPR," sambungnya.

Dengan segera diselesaikannya pembebasan lahan, Khofifah menjanjikan penyelesaian jalan nasional ini akan lebih cepat rampung.

"Maka kalau selesai pembebasan maka cepat kita berkoordinasi supaya menjadi keputusan final di Kementerian PUPR untuk mulai membangun infrastruktur jalan dari Gondanglegi ke Bantur ini menjadi jalan nasional," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Malang, Muhammad Sanusi berharap agar dengan pembangunan jembatan ini bisa meningkatkan perekonomian warganya.

"Semoga ini dapat mengangkat perekonomian Malang Selatan yang berdasarkan data masih belum kecukupan atau masyarakat yang masih dalam kemiskinan," ucapnya.

Baca juga:
Peringatan HKG ke-52, Pj Gubernur Puji Kader PKK Jatim Pikul 10 Program

"Maka dengan jembatan ini diharapkan ada konektivitas antar Malang Raya dan Malang Selatan. Arus transportasi lebih cepat sehingga bus besar bisa masuk dan akan mendongkrak perekonomian Malang Selatan," imbuhnya.

Pembangunan rencananya jalan nasional ini akan dimulai pembangunan pada 2023, dan diperkirakan selesai pada awal 2024.

Jembatan Pelangi sendiri memperpendek jarak menuju Pantai Balekambang yang sebelumnya sejauh 1,6 Km menjadi 1,1 Km. Jembatan ini juga menghindarkan pengendara dari melintasi Jurang Klampok atau yang terkenal dengan Jurang Mayat yang terkenal ekstrem.

Jembatan ini memiliki panjang 100 meter dengan pengerjaan sekitar 5 tahun dan menelan biaya sekitar Rp24 miliar.