Pixel Code jatimnow.com

Kreatif, Mahasiswa Unair Ciptakan Teh dari Pelepah Pisang

  Reporter : Erwin Yohanes Farizal Tito
Mahasiswa Unair yang kreatif.
Mahasiswa Unair yang kreatif.

jatimnow.com - Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman komoditas besar dan unggulan di Indonesia. Namun, jarang ada yang memanfaatkan pelepah daun pisangnya, dan hanya menjadi limbah begitu saja.

Berlatar belakang dari hal itu lima mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) berhasil mengolah pelepah pisang menjadi teh berkhasiat, berbahan dasar pelepah pisang bernama Teh Papi Help Mi.

Mereka adalah Sapri Febriyan Rahmatullah, Vivi Annisa Indah Nur Rohmah, Primedya Kusumawati, Vira Rohmatul Aliyah, dan Mutiara Nugraheni Putri.

Ditanya mengapa inovasinya menggunakan bahan pelepah pisang? Sapri Febriyan Rahmatullah, ketua tim PKMK Unair mengatakan dari uji lab dan hasil riset di beberapa buku, di dalam pelepah pisang kaya akan manfaat seperti tanin, dapomin, serotonin, hidroksitriptamin, neropinefrin, vitamin A, vitamin B dan vitamin C.

”Dalam program kreativitas ini kami mencoba membuat inovasi baru tentang minuman teh. Mengapa minuman teh? Karena kami berfikir bahwa teh merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia, baik diminum pada saat selesai makan, saat bersantai, dan sebagainya," kata Febrian. Rabu (4/7/2018).

Baca juga:
FKG Unair Berikan APD pada Pekerja Galian C Bukit Jaddih Bangkalan

Selain itu, getah yang terkandung di pelepah pisang menyimpan banyak manfaat, karena mengandung Saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi untuk antibiotik dan penghilang rasa sakit.

”Kami berinovasi dengan memproduksi ini, kemudian kami padukan dengan bahan alami lain, misalnya daun pandan, jahe, rosella, lemon, coklat, dan susu. Dengan berbagai macam rasa itu maka konsumen dapat memilih rasa yang mereka sukai," kata Febriyan.

Dengan demikian, tambahnya. Teh Papi Helpmi ini hanya dibuat dari bahan-bahan alami dan tanpa menggunakan bahan pengawet sintetis apapun yang dapat mengurangi efek samping dari produk teh pada umumnya.

Baca juga:
Menteri AHY Lulus Program Doktor di Unair Surabaya dengan Predikat Cumlaude

”Harganya juga sangat terjangkau, hanya Rp 10.000/kemasan isi 10 seduhan. Sehingga memudahkan para konsumen dari semua kalangan untuk memanfaatkannya. Kami yakin keunggulan manfaat ini mampu mendukung proses pemasaran produk kami," tambah Primedya Kusumawati, anggota tim PKMK lainnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes