Pixel Codejatimnow.com

Ramadan Now

Segarkan Buka Puasa, Coba Susu Kedelai Akang Klimis dari Madiun

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Susu kedelai Akang Klimis siap dinikmati. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Susu kedelai Akang Klimis siap dinikmati. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Madiun - Orang Indonesia biasa berbuka dengan minuman manis. Mungkin susu kedelai buatan pemuda asal Madiun, Fadlitsaniya Abshar Nurramadan bisa dicoba.

Cowok berusia 25 tahun itu memilih bisnis susu kedelai yang diberi nama Akang Klimis. Logo brand ini memang seperti wajah Fadli yang berpenampilan klimis alias rapi.

Fadli memulai bisnisnya saat menempuh semester akhir. Saat itu dia yang menjadi mahasiswa jurusan Teknik Informatika, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur sudah tidak ada mata kuliah. Kemudian, muncul ide membuat susu kedelai.

"Kan awal pandemi. Saya baca tren pandemi berbau kesehatan pasti ramai. Ya saya meluncurkan produk berbasis kesehatan. Ya susu kedelai Ini," ujarnya, Jumat (15/4/2022).

Dia mengklaim bahwa susu kedelai sudah banyak dikenal untuk diet. Atau mereka yang sakit diabetes disarankan konsumsi susu kedelai.

"Sehingga cocok untuk buka puasa. Apalagi bagi mereka yang ingat diet gula. Susu kedelai cocok," katanya sambil mempromosikan

Dia bertutur, pertama berproduksi September tahun 2021. Saat itu, di tengah-tengah dia mengerjakan skripsinya tentang Pengembangan Aplikasi Manajemen e-Koi Berbasis Web.

Fadli pun pulang ke kampung ke Kota Madiun untuk melakukan penelitian. Di tengah itu, dia meluncurkan produk susu kedelai Akang Klimis.

"Saya waktu sidang skripsi secara online sambil remas-remas kedelai. Karena waktu itu pesanan lagi banyak orderan. Jadi atas pakai pakaian rapi. Tangan remas-remas," kisahnya.

Fadli menunjukkan susu kedelai Akang Klimis. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)Fadli menunjukkan susu kedelai Akang Klimis. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Perjalanan itu tidak sia-sia. Fadli mengklaim bahwa tidak meminta uang sepeserpun untuk urusan penelitian dan skripsi. Pria berkacamta itu juga mengaku bisa membiayai hidupnya sendiri tanpa harus meminta orang tua.

Baca juga:
Kuliner Ceker Setan untuk Berbuka Puasa di Ponorogo, Penyuka Pedas Pasti Suka

Saat ini, Fadli sudah lulus dan bergelar sarjana informatika. Namun demikian, Fadli memilih untuk tetap berjualan susu kedelai dari pada mencari pekerjaan. Dia juga berencana akan menempuh S2 dengan biaya sendiri.

"Tetap pilih membuat susu kedelai saja. Karena memang menghasilkan cuan. Saat Ini aja per bulan bisa 6 jutaan kalau sepi. Kalau ramai ya lebih 6 jutaan," akunya.

Fadli menjelaskan bahwa susu kedelai produknya asli dari kedelai. Dia biasanya membuat 0,5 sampai 1 kilogram untuk dijadikan 10 sampai 20 liter susu kedelai.

Caranya, kata dia, biji kedelai asli direndam. Kemudian kulit ari-ari biji dihilangkan dengan cara diremas. Lalu digiling dan disaring. Sama dengan pembuatan susu kedelai lainnya.


Dia menyediakan beberapa rasa. Untuk basiknya original atau tanpa rasa. Jika konsumen ingin rasa coklat, macca, strawberry, kurma atau lainnya akan ditambah.

Baca juga:
Resep Kolak Ubi Ungu yang Manis, Segar dan Praktis untuk Menu Takjil

Setiap hari, rata-rata dia menghasilkan 10-20 liter susu kedelai. Puluhan liter susu kedelai tersebut diwadahi plastik maupun botol.

Untuk yang paket ekonomi, plastik kecil harga Rp2.000 sebesar 150 ml. Kedua botol kecil harga Rp5.000 sebesar 250 ml. Ketiga botol besar harga Rp10 ribu sebesar 600 ml. Serta ukuran 1 liter harga Rp13 ribu.

Selama ini, Fadli memasarkan produk susu kedelai buatannya melalu media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Hasilnya, sejumlah instansi pemerintah maupun BUMN seperti kantor kecamatan, Pemkab, Disnaker, Inka, dan bank berlangganan padanya.

Tak hanya pasar lokal, susu kedelai buatan Fadli juga telah merambah Malang, Bekasi, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali. Kini dia telah memiliki empat dropshipper. Tiga di Kota Madiun dan satu lainnya di Bekasi.

"Pengemasan ke luar kota harus dalam bentuk susu beku agar tidak basi. Olahan saya mampu bertahan tujuh jam di tempat terbuka dan dua hari jika disimpan di lemari pendingin. Sedangkan jika dibekukan di freezer bisa tahan sampai seminggu," pungkasnya.