Pixel Codejatimnow.com

Cerita Istri Gus Dur dan Rombongan Pernah Diusir saat Buka Bersama

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Elok Aprianto
Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat mengikuti buka bersama lintas agama (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat mengikuti buka bersama lintas agama (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid, istri almarhum Abdurahman Wahid (Gus Dur) mengikuti buka bersama lintas agama di Jombang, Senin (8/4/2022) sore.

Kehadiran istri mantan Presiden ke-4 Indonesia itu membuat suasana buka bersama lintas agama di GKJW Mutersari, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang terasa spesial.

Saat memberi sambutan, Sinta Nuriyah menekankan pentingnya memaknai puasa dalan semangat kebersamaan. Sebab Indonesia berdiri karena kebinekaan dan persatuan antar identitas.

"Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia," ujar Sinta Nuriyah.

Dalam sesi dialog, salah satu peserta, Pendeta Siwi bertanya mengapa Sinta Nuriyah tetap berkomitmen menyapa elemen masyarakat terpinggirkan selama ramadan dalam 21 tahun terakhir ini.

Sinta Nuriyah dengan tegas menjawab bila setiap pemimpin masyarakat perlu menjadi teladan. Khususnya, berani dalam membangun silaturahmi dan berdialog dengan kelompok lain.

"Saya dan rombongan pernah diusir oleh kelompok intoleran saat buka bersama di Semarang dan Jogja. Saya merasa mereka kurang kasih sayang," kenangnya.

Baca juga:
Aktivitas Trading Aset Kripto Meningkat di Momen Ramadan 2024

Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat mengikuti buka bersama lintas agamaSinta Nuriyah Abdurahman Wahid dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah saat mengikuti buka bersama lintas agama

Sementara Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengapresiasi acara komunitas ini. Dia meyakini kunjungan Sinta Nuriyah akan semakin memperkuat modali Jombang dalam mengelola perbedaan.

"Mari wujudkan Jombang sebagai kota toleransi. Menjaga dan merawat perbedaan yang ada," ujar Sumrambah.

Komitmen merawat kebinekaan juga ditegaskan oleh Aan Anshori, aktifis GUSDURian Jombang yang juga panitia acara. Menurutnya, Gus Dur telah mewariskan pondasi kebinekaan yang kokoh. Warisan itu kini dijaga Sinta Nuriyah dan harus dipelihara setiap orang.

Baca juga:
Ramadan 2024, DPRD Surabaya Ajak Warga Limpahkan Syukur dan Berlomba Kebaikan

"Gus Dur telah meneladankan. Kita yang meneruskan," sambung Aan.

Untuk diketahui, selain wakil bupati Jombang, tampak hadir juga elemen Forkopimda, antara lain Dansatradar Kabuh, Ketua Pengadilan Jombang dan Ketua Pengadilan Agama Jombang serta elemen lintas agama.

Acara yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat ini ditutup dengan doa, dipimpin Pendeta Anggrani dari GKJW Mutersari.