Pixel Code jatimnow.com

Berawal dari Iseng, Perempuan Asal Ponorogo Ini Sukses Berbisnis Cookies

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Mita Kusuma
Hilda menunjukkan cookies buatannya.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Hilda menunjukkan cookies buatannya.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Hilda Ayu Rahmawati merupakan salah satu pengusaha kuliner di Kabupaten Ponorogo. Ia menekuni bisnis cookies. Omzet yang didapat pun mencapai puluhan juta rupiah. Tapi siapa sangka, kesuksesan tersebut bermula dari iseng.

Awak media sempat menemui Hilda di rumahnya, Perumahan Anggrek, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dia terlihat sibuk mengaduk adonan. Suami serta keluarga lainnya turut membantu. Sesekali, Hilda mengecek oven yang ada di dapur. Takut jika cookies pesanan pelanggannya gosong.

"Awalnya, jujur iseng dan tidak ada rencana jadi usaha. Karena waktu itu saya ada waktu longgar, otak-atik resep. Untuk anak saya saja, " ujar Hilda, Kamis (21/4/2022).

Kala itu, sang anak yang baru berusia 4 tahun bilang bahwa cookies buatannya enak. Maklum bahan yang digunakan juga premium.

Dia lantas mencoba untuk menjual cookies buatannya saat Natal 2020. Menurutnya, respons pasar cukup bagus. Bahkan, Hilda sampai mendapat pelanggan dari luar kota setelah melakukan penjualan secara online di akun Instagram.

Awalnya, Hilda hanya menjual cookies berukuran besar. Satu kotaknya berisi 6-10 cookies. Lama-kelamaan, bisnis cookies yang awalnya iseng semakin berkembang. Setidaknya dalam sehari, Hilda bisa menjual 5-6 boks.

"Ya sehari Omzet kurang lebih Rp500 ribu kalau hari biasa. Momentum Natal 2020 langkah awal, " cerita ibu satu orang anak itu.

Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya

Omzetnya berkali-kali lipat sewaktu Idul Fitri. Banyak yang memesan, tetapi bukan cookies besar. Melainkan mini cookies untuk disajikan untuk jajan Lebaran.

Hilda tidak menyangka usahanya bisa berkembang. Sebab waktu menjual pertama hanya bermodal Rp400 ribu. Dengan rincian membeli bahan Rp100 ribu, oven yang tidak sampai Rp200 ribu, dan beberapa loyang.

"Hasilnya luar biasa. Dari Rp400 ribu itu saya bisa menghasilkan puluhan juta. Sudah balik modal dan tambah-tambah, " terang Hilda saat ditemui di rumahnya.

Baca juga:
Mencicipi Gulai Kacang Ijo Kembang Jepun Surabaya yang Eksis Sejak 1963

Momentum Lebaran kali ini, Hilda mengaku sudah ada ratusan pesanan masuk. Baik itu toples maupun hampers. Kemungkinan pesan masih bertambah.

"Seperti Lebaran tahun lalu itu, saya buka hanya 2 pekan terakhir dapat Rp12,5 juta," pungkasnya.