Pixel Code jatimnow.com

Apresiasi Pengabdian, Mas Dhito Beri Beasiswa untuk Anak Guru Honorer di Kediri

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito saat menyerahkan SK PPPK Tahap 1 di Convention Hall SLG (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mas Dhito saat menyerahkan SK PPPK Tahap 1 di Convention Hall SLG (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru Tahap 1 Tahun 2021 di Lingkungan Pemkab Kediri pada Rabu (20/4/2022) lalu, menjadi berkah bagi 698 guru di Bumi Panjalu.

Penyerahan SK PPPK itu merupakan buah dari penantian panjang mereka selama bertahun-tahun, yang setia mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak didik di Kabupaten Kediri.

Tak sedikit dari guru-guru ini sudah puluhan atau belasan tahun mengabdikan hidupnya sebagai guru honorer dengan gaji yang masih jauh dari kata layak. Salah satunya Susi Larasati, guru SDN Sumberagung 4 yang telah mengabdikan diri menjadi guru selama 16 tahun.

Susi menjadi guru yang pertama kali berani maju ketika diminta Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) untuk menceritakan keluh kesahnya selama menjadi guru honorer di Kabupaten Kediri.

Dikisahkan Susi, dia yang tinggal di daerah Kawedusan untuk menuju sekolahnya yang berjarak sekitar 7 kilometer awalnya harus rela naik sepeda angin. Perjuangan itu harus dilakoni lantaran gaji sebagai honorer yang ia terima hanya Rp100 ribu per bulan.

"Jadi jam setengah enam itu berangkat dari rumah, sampai sekolah jam setengah tujuh," ujar Susi dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Rabu (27/4/2022).

Baru kemudian, pada Tahun 2009 setelah menikah, Susi dibelikan motor oleh suaminya. Gaji Susi pun pada Tahun 2011 naik menjadi Rp250 ribu dan kemudian adanya kebijakan dari pemerintah untuk gaji honorer bisa diambilkan dari dana BOS gajinya naik hingga menjadi Rp750 ribu.

"Alhamdulilah semenjak Mas Dhito ini juga dapat insentif (Rp200 ribu/bulan) sebelum-sebelumnya tidak ada," aku Susi.

Baca juga:
Pemkab Blitar Kunker ke Jember, Serap Informasi Program Beasiswa

Di hadapan Mas Dhito, Susi menceritakan bahwa dirinya saat ini diangkat menjadi PPPK bareng dengan siswanya dulu. Sontak apa yang disampaikan Susi membuat Mas Dhito terkejut dan bertanya memastikan.

"Ibu sekarang dilantik bareng siswanya dulu? Inilah bukti bahwa perjuangan ibu tidak pernah berhenti. Saya doakan semoga Ibu Susi terus sehat, terus diberikan kebahagiaan dan seluruh teman-teman disini diberikan keaehatan lahir batin, Aamiin," ucap Mas Dhito.

Mas Dhito lantas menanyakan berapa anak Susi. Guru berusia 41 tahun itu mengaku telah memiliki tiga orang anak dan yang paling besar kini duduk di kelas 4 SD. Sebagai wujud terimakasih atas perjuangan Susi, Mas Dhito menjanjikan beasiswa bagi anak Susi.

"Pak Sujud (Kepala Dinas Pendidikan) tolong dicatat anaknya kita berikan bantuan GNOTA ya," terang Mas Dhito sambil menengok ke arah Kepala Dinas Pendidikan Sujud Winarko yang juga hadir dalam acara di Convention Hall SLG itu.

Baca juga:
Kado Gus Fawait di Hari Santri, Janjikan Beasiswa Kuliah ke Timur Tengah

Di hadapan 150 guru lain yang menerima SK PPPK di Convention Hall itu, Mas Dhito mengungkapkan, sosok Susi Larasati menjadi salah satu contoh perjuangan orang yang sabar dan tawakal hingga akhirnya setelah 16 tahun mengabdi kini menjadi ASN Pemkab Kediri.

"Saya hanya pesan, ibu (Susi) teruslah bangga melayani rakyat," pesan Mas Dhito.

Kisah Susi menjadi salah satu contoh perjuangan guru-guru honorer lain di Kabupaten Kediri. Selain Susi, dalam kesempatan itu ada tiga orang guru yang anaknya diberikan beasiswa GNOTA dari Mas Dhito, satu di antaranya guru yang mengikuti acara lewat zoom.

(ADV)