Pixel Codejatimnow.com

Cerita Rumah Mbah Wiji Janda Sebatangkara Direnovasi TNI

 Reporter : Erwin Yohanes
Aparat TNI dan warga bergotong royong membangun rumah Mbah Wiji./Foto: penrem 082/CPYJ for jatimnow.com.
Aparat TNI dan warga bergotong royong membangun rumah Mbah Wiji./Foto: penrem 082/CPYJ for jatimnow.com.

jatimnow.com - Dalam rangka memperingati HUT Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya ke-70, Kodim 0811 Tuban menggelar kegiatan karya bhakti dan bakti sosial di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Salah satunya berupa pembangunan satu unit rumah milik warga yang tidak mampu.Renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) kali ini menyentuh rumah Mbah Wiji (70), warga RT 01 RW 04 Desa Tambak Rejo.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi Babinsa dan perangkat desa setempat, menyarankan agar rumah berukuran 7 x 6 meter tersebut layak mendapat bantuan RTLH dalam rangka HUT Korem ke 70.

“Mbah Wiji adalah janda miskin yang hidup sebatang kara. Ia sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, kodisi rumahnya memprihatinkan, dindingnya masih gedhek (anyaman bambu) berlubang dan doyong,” terang Babinsa Tambak Rejo, Serka Muwandi disela-sela pembongkaran rumah milik Mbah Wiji, Kamis (05/07/2018).

Muwandi berharap, kegiatan renovasi ini berjalan lancar dan mendapat dukungan dari warga, sehingga proses pengerjaannya sesuai dengan rencana dan waktu yang ditentukan.

Baca juga:
Disbudporapar Tuban Pantau Tempat Wisata di Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Kami akan bekerja semaksimal mungkin, selain tenaga tukang dari para Babinsa. Tanpa diminta warga sekitarpun dengan sukarela turut membantu,” ungkapnya.

Sementara itu Suparam (67), Ketua RW setempat mengaku dirinya siap mendukung kegiatan ini dengan membagi tugas di tiap-tiap RT.

Warga diwajibkan untuk meluangkan waktunya membantu TNI dari Kodim Tuban yang melaksanakan kegiatan pembangunan di Desa Tambak Rejo.

Baca juga:
3 Gempa Susulan Guncang Perairan Tuban, BMKG Imbau Warga Tenang

“Memang seyogyanya mendapatkan bantuan perbaikan RTLH. Karena kodisi rumahnya yang memprihatinkan dan Mbah Wiji sendiri sudah tiga kali pindah rumah. Karena rumah sebelumnya roboh diterjang banjir luapan air Sungai Bengawan Solo,” ungkap Suparam.

Penulis/Editor: Erwin Yohanes