Pixel Code jatimnow.com

Tangis Warga di Benowo, Surabaya Pecah Sambut Jenazah Korban Kecelakaan Bus

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad Ni'am Kurniawan
Sri Muid tak kuat menahan tangis saat jenazah keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus tiba di Benowo, Surabaya (Foto-foto: Zain Ahmad dan Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Sri Muid tak kuat menahan tangis saat jenazah keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus tiba di Benowo, Surabaya (Foto-foto: Zain Ahmad dan Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Tangis warga di Benowo, Surabaya pecah menyambut jenazah korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022).

Dari pantauan jatimnow.com, suasana di salah satu rumah duka korban kecelakaan bus itu tampak sibuk oleh warga yang tengah menyiapkan pemakaman.

Seorang ibu terlihat menangis histeris sambil dibopong seorang pria. Tangis ibu bernama Sri Muid itu pecah setelah jenazah keluarganya, yaitu Ainur Rofiq tiba di rumah duka.

Usai pemakaman, wanita berkerudung itu mengatakan jika sebelum mendapat kabar kecelakaan, dia sempat divideo call oleh Ainur Rofik.

Sri Muid tak kuat menahan tangis saat jenazah keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus tiba di Benowo, SurabayaSri Muid tak kuat menahan tangis saat jenazah keluarganya yang menjadi korban kecelakaan bus tiba di Benowo, Surabaya

"Tadi pagi sempet divideo call dan anaknya Ainur itu sudah berdarah semua," tutur Sri sambil menangis.

Dia menjelaskan, Ainur Rofik dan warga setempat sebelum kecelakaan hingga meninggal dunia itu habis liburan di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca juga:
5 Fakta Kecelakaan Maut Elf Vs Truk di Tol Probolinggo-Pasuruan

"Ini acara kayak gumbulan (kelompok) warung gitu, bukan acara RT. Berangkat jam 9, Sabtu (14/5/2022) malam. Harusnya pagi tadi sampek rumah," jelasnya.

"Biasa pergi memang, meski ada pandemi kemarin. Tahun kemarin ke Bali," tambah Sri.

Sri sangat berduka dengan meninggalnya dua keluarganya yang lain, yaitu pasangan suami istri, Andik Suyanto dan Nita Agustin. Juga anak Nita yang kini masih kritis.

Baca juga:
Pasca-kecelakaan Bus Rombongan Guru, Siswa SMAN 1 Kedungwaru Gelar Doa Bersama

Keluarga korban kecelakaan bus menangis saat jenazah tiba di Benowo, SurabayaKeluarga korban kecelakaan bus menangis saat jenazah tiba di Benowo, Surabaya

"Mboten kuat kulo Gusti (tidak kuat saya Ya Allah). Salah nopo keluarga kulo niki (salah apa keluarga saya ini). Ya Allah," ucap Sri dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.

Diketahui, Andik merupakan bapak sambung dari anak Nita. Sebelum kejadian ini, anak laki-laki Nita yang berumur 14 tahun telah lebih dulu meninggal.