Pixel Codejatimnow.com

Warga Gubeng Surabaya Sambat Bansos Mbeleset hingga Banjir Berkepanjangan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wakil Ketua Komisi D Ajeng Wira Wati saat menggelar reses di Kecamatan Gubeng (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Wakil Ketua Komisi D Ajeng Wira Wati saat menggelar reses di Kecamatan Gubeng (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati menggelar reses di Kecamatan Gubeng, berlokasi di Balai RW 7 Jl Karangmenjangan. Di sana, para warga mengeluhkan tentang bantuan sosial (Bansos) yang masih belum merata dan tepat sasaran.

"Permasalahan paling banyak adalah Bansos. Ini tadi disampaikan bahwa kerancuan merupakan masalah klasik tapi belum bisa diselesaikan dengan baik," ucap Ajeng, Rabu (18/5/2022) malam.

Ia menambahkan, permasalahan Bansos ini bisa menjadi sangat sensitif karena menunjukkan kegagalan pendataan oleh Pemkot Surabaya.

Mengatasi hal itu, sebelumnya DPRD telah memberi opsi jika penerima Bansos harus mendapat stiker penanda di setiap rumahnya.

"Kemarin kami sudah meminta memberikan anggaran terkait stikerisasi, yang jelas butuh pemerintah kota untuk merealisasikan untuk anggaran itu. Dengan stikerisasi bisa ada transparansi yang lebih baik lagi kedepannya," ucapnya.

Baca juga:
Bawaslu Surabaya Tegaskan Dilarang Kampanye saat Reses, tapi Faktanya?

"(Tujuannya) memudahkan untuk musyawarah, baik dari penerima bansos, RT, RW, kelurahan, bahkan pendamping PKH, supaya meminimalisir salah sasaran," sambung politisi Gerindra itu.

Selain Bansos yang dinilai belum tepat sasaran, beberapa warga juga mengeluhkan tentang bencana banjir akibat hujan yang masih berkepanjangan di wilayah itu.

"Paling banyak (kedua) masalah penanggulangan banjir, Kota Surabaya masih belum maksimal, entah karena salurannya tertutup bangunan atau karena pompanya sudah rusak," lanjut Ajeng.

Baca juga:
DPRD Surabaya Disambati soal Zonasi Sekolah hingga BPJS

Dari keluhan-keluhan warga itu, Ajeng berjanji akan membawanya ke Pemkot Surabaya untuk menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kota Pahlawan.

"Jadi kedua masalah ini akan kami teruskan langsung kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk segera ditindaklanjuti. Jangan sampai menunggu hingga membuat rumah mereka jadi rusak serta ada bantuan lainnya bisa sesegera mungkin agar tidak menjadi banjir yang berkepanjangan," tandasnya.