Pixel Codejatimnow.com

Pamit Jalan-jalan, Lansia di Tulungagung Tewas di Kolam Ikan

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Bramanta Pamungkas
Polisi saat melakukan olah TKP.(Foto: Humas Polres Tulungagung)
Polisi saat melakukan olah TKP.(Foto: Humas Polres Tulungagung)

Tulungagung - Seorang pria lanjut usia (lansia) di Tulungagung ditemukan tewas mengapung di sebuah kolam ikan. Korban berinisial ATM (87), warga Desa Sumberejo Wetan, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Jenazah korban ditemukan di kolam ikan milik menantunya di Desa Sumberingin Kidul. Dari hasil visum tidak ada temuan tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kapolsek Ngunut Kompol Rudi Purwanto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Selasa (24/5/2022) sore. Saat itu saksi melihat korban keluar rumah hendak berjalan-jalan. Namun ditunggu hingga petang, korban tidak juga pulang. Saksi yang tak lain menantunya lalu memberi makan ikan gurame di kolamnya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah.

"Saat memberi makan ikan, saksi terkejut melihat korban sudah meninggal mengapung. Selanjutnya saksi melaporkan temuan ini ke pihak desa dan diteruskan ke polisi," ujarnya, Rabu (25/05/2022).

Polisi yang tiba di lokasi kejadian lalu melakukan olah TKP. Kolam ikan ini memiliki kedalaman hingga 140 cm. Berdasarkan hasil pemeriksaan visum, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Baca juga:
3 Remaja Bojonegoro Tenggelam saat Memancing di Waduk

"Informasinya korban memiliki riwayat penyakit kronis dan sudah pikun," tuturnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohamad Anshori menerangkan selama Maret hingga April sudah terdapat 7 kasus orang meninggal tenggelam di kolam ikan. Mayoritas korban merupakan anak-anak. Polisi mengimbau kepada pemilik kolam ikan untuk memberi pengaman berupa jaring di tepinya.

Baca juga:
Warga Trucuk Bojonegoro Terseret Arus Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tak Bernyawa

"Kami minta agar pemilik kolam ikan memasang jaring pengaman atau membari pagar pembatas di sekeliling kolam. Apalagi yang bibir kolamya itu tidak tinggi. Minimal dengan terpasangnya jaring atau pembatas lain, kejadian serupa tidak terulang kembali," pungkasnya.