Pixel Codejatimnow.com

Pemulung di Jombang Ditemukan Tewas dalam Selokan

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Elok Aprianto
Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat di Desa Plosogeneng. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat di Desa Plosogeneng. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Diduga karena penyakitnya kambuh, Slamet Santoso (43), seorang pemulung asal Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, ditemukan meninggal dalam saluran air Perumahan Astapada 1, Desa Tambakrejo, Kamis (26/5/2022) siang.

Slamet ditemukan pertama kali oleh warga sekitar pukul 13.30 WIB, saat kondisi area perumahan sedang sepi.

Gandung Yudiarno warga setempat mengatakan, sebelumnya ia tengah berada di sekitar lapangan perumahan. Ia kemudian melihat benda menyerupai manusia dalam posisi telungkup berada di saluran air sisi barat.

“Ada kaos warna oranye di got, waktu saya lihat ternyata ada orang tertelungkup di situ,” katanya.

Gandung pun memberitahukannya kepada warga dan petugas kepolisian. Beberapa saat kemudian, jenazah dievakuasi lapangan.

“Waktu dicek tadi ada karung juga di atas, kemungkinan korban terjatuh terus meninggal,” bebernya.

Baca juga:
Mayat Wanita Ditemukan di Pematang Sawah Probolinggo, Kondisi Tubuh Membusuk

Menurutnya, Slamet merupakan seorang pemulung yang setiap hari berkeliling di perumahannya.

“Seluruh warga di sini tahu walaupun tidak kenal namanya, dia juga bawa sepeda ditaruh di barat itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Jombang AKP Bambang memastikan telah menerima laporan adanya penemuan mayat. Setibanya di lokasi, petugas melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Jenazah juga telah dievakuasi ke rumah sakit pada pukul 14.30 WIB.

Baca juga:
Pencari Kepiting di Surabaya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

“Hasil visum luar tidak ditemukan bekas tanda penganiayaan, diduga korban meninggal karena sakit,” terang Bambang.

Dikatakan Bambang, dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa korban mengidap penyakit epilepsi sejak kecil, dan sering kambuh.

“Karena itu, kemungkinan korban sedang kambuh dan tercebur ke got dan meninggal. Jenazahnya diserhkan ke keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya.