Pixel Codejatimnow.com

Tahun Ajaran Baru, Pengusaha Konveksi Kebanjiran Order Seragam Sekolah

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Proses penjahitan seragam di temoat usaha milik Warti
Proses penjahitan seragam di temoat usaha milik Warti

jatimnow.com - Menjelang tahun ajaran baru 2018-2019, permintaan seragam sekolah di Surabaya naik hingga empat kali lipat. Hal ini tentu menjadi momen menggembirakan bagi para pengusaha konveksi.

Salah satunya dirasakan oleh pengusaha konveksi seragam, Industri Kecil Menengah (IKM), milik Warti Syahroni warga Dupak, Banjarejo Surabaya.

Seragam sekolah ini di produksi Warti di rumahnya di Jalan Bangunrejo Gang 3, Kelurahan Dupak, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Warti dibantu oleh 16 karyawannya mulai dari bagian memotong kain, menjahit, memasang kancing, hingga finishing serta mengirim barang hasil produksi.

Warti mengatakan, menjelang tahun ajaran baru seperti ini, produksi seragam mulai dari SD, SMP hingga SMA naik empat kali lipat. Ia mengaku kewalahan dengan pesanan yang cukup banyak.

Baca juga:
Lagi, Beredar Kuitansi Seragam Sekolah Mahal di Tulungagung

"Kalau hari-hari biasa kami hanya memproduksi 50-100 seragam, ini jelang ajaran tahun baru, kami cukup kewalahan melayani pesanan para konsumen," ujar Warti kepada jatimnow.com Selasa (10/7/2018).

Untuk harga jual baju seragam sekolah, Warti mematok antara Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu. Sedangkan untuk harga celana seragam dijual antara Rp 60 ribu sampai Rp 90 ribu.

Dalam sehari, Warti beserta 16 karyawannya yang merupakan warga sekitar itu bisa menjual hingga 400 potong seragam dengan berbagai varian ukuran.

Baca juga:
SDN Setono Ponorogo Hanya Dapat 1 Siswa dari PPDB Online Tahun Ini

Warti menambahkan, seiring banyaknya permintaan seragam sekolah, bahan baku dan biaya produksi pun mengalami kenaikan antara Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per seragam.

"Rata-rata seragam sekolah dikirim ke Surabaya dan ke luar pulau seperti  Madura, Kupang, NTT, hingga Sampit Kalimantan Tengah," tukasnya.

Reporter: Arry Saputra
Editor: Arif Ardianto