Pixel Codejatimnow.com

Bangganya Mas Dhito saat UMKM Kabupaten Kediri Mampu Membuka Peluang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito dalam acara Jumat Ngopi di Pendopo Kecamatan Ngasem (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mas Dhito dalam acara Jumat Ngopi di Pendopo Kecamatan Ngasem (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Acara Jumat Ngopi (ngobrol persoalan dan solusi) yang diinisiasi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mampu menghadirkan solusi pada masyarakat. Tak hanya dari pemerintah daerah, solusi juga lahir dari sesama peserta yang hadir.

Seperti acara Jumat Ngopi di Pendopo Kecamatan Ngasem, 27 Mei 2022 lalu, pelaku UMKM menawarkan solusi kepada peserta lain, soal lapangan kerja dan mitra usaha.

Agus Praptina pemilik Cabhi Craft yang beralamatkan di Perumahan Canda Bhirawa Asri, Paron, Kecamatan Ngasem menawarkan kepada siapa saja untuk bermitra.

UMKM itu memproduksi kain ecoprint, kain shibori, ecoprint kulit dan anyaman enceng gondok. Menurutnya, usaha yang digeluti itu tidak menemui kendala dalam pemasaran. Hanya saja masih kekurangan pekerja.

"Untuk ecoprint dan yang lain saya nggak ada masalah karena sudah punya pasar. Tapi yang sekarang lagi kendala buat saya untuk SDM mas bup," ujar Praptina seperti dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (29/5/2022).

Sebelum lebaran, Praptina mengaku sampai harus menolak ratusan pesanan lantaran keterbatasan pekerja. Untuk itu, Praptina berbarap setelah acara Jumat Ngopi yang dihadiri peserta dari berbagai kecamatan itu bisa mendapatkan banyak SDM untuk diajak bermitra.

"Saya berharap setelah acara ini (Jumat Ngopi) saya bisa mendapat peluang yang lebih luas untuk berbagi kreativitas sebagai sumbangsih saya kepada Kabupaten Kediri, saya membutuhkan SDM," ungkapnya.

Penuturan pelaku UMKM itu pun disambut tepuk tangan peserta Jumat Ngopi lain. Begitu pula Mas Dhito yang merasa bangga dan senang karena pelaku UMKM di Kabupaten Kediri terbukti sudah ada yang mampu memberikan peluang usaha bagi warga lain.

Baca juga:
Melihat Rencana Pembangunan Sekolah Olahraga di Kediri, Bagaimana Konsepnya?

Terlebih, sebelumnya peserta lain menyampaikan keluhannya untuk difasilitasi mendapatkan pekerjaan dengan adanya proyek bandara.

"Nah, ini namanya gayung bersambut, yang sini nyari kerjaan yang sini butuh pekerja," tutur Mas Dhito.

Mendengar itu, Praptina memberikan semangat kepada peserta Jumat Ngopi yang lain, khususnya yang masih mengharapkan bantuan program keluarga harapan (PKH). Dia mengajak untuk lebih memilih berkarya dibandingkan mengharapkan bantuan.

"Monggo jangan mengharap dari PKH, mari berkarya. Saya singgle parent, anak saya empat bisa lulus perguruan tinggi semua," pesan Praptina disambut tepuk tangan semua peserta yang hadir.

Baca juga:
Warga Kediri Mau Sekolah Gratis? Daftar Saja ke SMA Ini

Tak hanya peserta, Mas Dhito memuji tekad dan kerja keras pelaku UMKM itu. Menurutnya, dalam acara Jumat Ngopi itu, sosok Agus Praptina merupakan icon perjuangan dengan semangat pantang menyerah.

Mas Dhito berharap pelaku UMKM seperti Praptina ini dapat lebih berkembang. Dia meyakinkan, setelah bandara di Kabupaten Kediri beroperasi pada 2023, produk UMKM nanti bakal paling dicari.

"Ibu tetap perjuangkan, bahwa ibu punya ciri khas, seperti sepatu ecoprint. Saya berharap orang-orang seperti ibu ini semakin banyak di Kabupaten Kediri, kalau semakin banyak saya semakin senang artinya perputaran perekonomian jadi semakin bagus," pungkas Mas Dhito.

(ADV)