Pixel Codejatimnow.com

Peternak Sapi Perah di Ponorogo Membuang Ratusan Liter Susu Setiap Hari, Kenapa?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Peternak di Ponorogo membuang susu dari sapi perah terkena gejala mirip PMK (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Peternak di Ponorogo membuang susu dari sapi perah terkena gejala mirip PMK (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Peternak sapi perah di Desa Pudak Kulon, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo membuang ratusan liter susu setiap hari. Hal itu dilakukan lantaran hewan ternak mereka terkena gejala mirip Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Seperti sapi perah milik Ambar Suyanto. Katanya, ada tiga sapi yang mengalami gejala mirip PMK, seperti mulut mengeluarkan lendir dan kaki bengkak.

Akibatnya, sapi menjadi malas untuk makan dan lainnya kesulitan untuk berdiri. Gejala itu terjadi sejak Kamis (26/5/2022) lalu.

"Saya periksakan ke dokter hewan dan sudah diambil sampel darahnya. Saat ini masih menunggu hasil, apakah benar terkena PMK," terang Ambar.

Ambar menyebut bahwa saat ini dirinya hanya mengandalkan obat dari dokter hewan dan memberikan antiobitik seadanya. Meski begitu, sejumlah sapi yang sehat juga harus diberikan obat, agar tidak tertular oleh sapi yang saat ini sedang sakit.

Baca juga:
Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung

Rata-rata peternak sapi perah di Kecamatan Pudak memiliki lebih dari 5 ekor sapi. Sementara untuk suntik antibiotik sampai sembuh, bisa menghabiskan Rp 2 juta per ekor sapi.

Ambar dan peternak lain di Kecamatan Pudak dibuat pusing saat susu sapi perahnya tidak bisa dijual. Sebab mereka takut susu sapi itu terkontaminasi oleh antibiotik untuk mengobati gejala mirip PMK tersebut.

Menurutnya, setiap hari dia harus membuang 200 liter susu sapi, karena tidak bisa dikonsumsi dan tidak diterima oleh pabrik. Akibatnya, dia harus menanggung kerugian hingga ratusan ribu rupiah.

Baca juga:
Mengembalikan Sapi Perah sebagai Rojo Koyo Warga Kota Batu

"Praktis sejak Kamis lalu saya tidak ada pemasukan. Sementara sapi harus terus diberi obat dan beri pakan," tegasnya.

"Harapannya ada bantuan obat-obatan dari pemerintah agar bisa meringankan beban peternak sapi," pungkas Ambar.