Pixel Codejatimnow.com

Idul Adha Makin Dekat, Bupati Malang Belum Pastikan Kapan Pasar Hewan Dibuka

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rizal Adhi Pratama
Bupati Malang, Muhammad Sanusi (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)
Bupati Malang, Muhammad Sanusi (Foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)

Malang - Kekhawatiran para pedagang sapi dan kambing akibat penutupan sejumlah pasar hewan setelah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tampaknya masih akan berlanjut.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi masih belum memberikan kepastian kapan pasar-pasar tersebut akan dibuka lagi. Padahal, Hari Raya Idul Adha 2022 makin dekat. Di mana biasanya para pedagang sapi dan kambing kebanjiran pesanan.

"Ini kita anukan lagi, tadi arahannya Bu Gubernur kalau ada daerah yang tidak ada penularan (PMK) boleh buka (pasar hewan). Nanti kalau tidak ada wabah kita buka pasarnya. Dan nanti yang boleh masuk hanya hewan yang sehat saja," terang Sanusi saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).

Pasar hewan di Malang yang belum bisa beroperasi, salah satunya Pasar Hewan Kandangan Gondanglegi. Di sini, penolakan dari pedagang paling nyata dan keras disuarakan.

"Kalau Pasar Gondanglegi zero PMK boleh buka. Untuk jumlahnya sekarang masih belum ada laporannya, masih kita lihat," jelas dia.

Baca juga:
Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung

Sanusi menambahkan, untuk sementara di Kabupaten Malang ada 1.900 hewan ternak yang terpapar PMK. Daerah dengan kasus terbanyak ada di Ngantang, Kasembon, dan Pujon. Namun Pemkab Malang belum juga membentuk Satgas PMK untuk segera menanggulangi penyebaran virus ini.

"Untuk pembentukan satgas nanti nunggu suratnya. Kalau suratnya hari ini masuk, maka besok kita bentuk satgas," tegas dia.

Saat disinggung persediaan daging jelang Idul Adha 2022, Sanusi menyebut bahwa nantinya daging-daging yang disebar ke masyarakat akan didampingi dengan surat dari dokter hewan.

Baca juga:
Mengembalikan Sapi Perah sebagai Rojo Koyo Warga Kota Batu

"Untuk pemotongannya, hewan sehat akan dipotong seperti biasanya. Kalau untuk jagalnya nanti semua di rumah pemotongan hewan (RPH)," pungkasnya.