Pixel Code jatimnow.com

Mas Dhito Siapkan Sanksi untuk Kursus Musiman di Kampung Inggris

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito dalam kegiatan Pecel Baris di Kampung Inggris Kediri.(Foto: Humas Pemkab Kediri/Jatimnow.com)
Mas Dhito dalam kegiatan Pecel Baris di Kampung Inggris Kediri.(Foto: Humas Pemkab Kediri/Jatimnow.com)

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menyatakan keseriusannya dalam membangun Kampung Inggris di Kecamatan Pare. Ia bahkan siap memberi sanksi tegas bagi kursus musiman yang hanya ingin coba-coba mengambil peluang di Kampung Inggris.

"Kursus-kursus bahasa inggris yang cuma sebulan, dua bulan, tiga bulan, terus ngilang, itu nanti didata. Biar nanti gantian saya yang ngerjain. Dia berani ngerjain masyarakat, saya kerjain kembali nanti," katanya di hadapan pengurus FKB dan warga dalam pembukaan kegiatan Pecel Baris di lembaga kursus Global English, Kecamatan Pare, Selasa (31/5/2022).

Keberadaan kursus musiman itu, lanjut Mas Dhito, membuat resah lembaga lain yang tergabung dalam Forum Kampung Bahasa (FKB). Dampak adanya kursus musiman itu mencoreng citra Kampung Inggris dan sebagaimana keluhan yang diterima menjadikan orang yang mau datang belajar berkurang.

"Kursus-kursus yang begini (musiman) kami beri sanksi saja. Saya tentunya (akan) berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," bebernya.

Pengetatan bagi lembaga kursus bahasa di Kampung Inggris Pare telah dilakukan dengan menerapkan sistem pendaftaran di FKB. Pendaftaran bagi lembaga kursus bahasa itu untuk menyeleksi lembaga yang benar-benar kompeten memberikan pelatihan bahasa Inggris.

"Artinya kalau tidak teregistrasi di FKB dengan desa, maka otomatis akan kami minta untuk keluar dari Kampung Inggris," tegas Mas Dhito.

Baca juga:
Cuti Kampanye Selesai, Mas Dhito Kembali Aktif sebagai Bupati Kediri

Sejauh ini, sudah ada 164 lembaga kursus bahasa yang terdaftar di Kampung Inggris. Untuk menjaga kualitas pendidikan, Mas Dhito mengaku telah meminta Dinas Pendidikan membuat standarisasi kurikulum dengan berkoordinasi bersama FKB.

Keluhan terhadap lembaga kursus musiman itu sebelumnya pernah disampaikan pengurus FKB karena program yang ditawarkan tidak sejalan dengan yang diberikan. Keluhan itu bahkan dirasakan Muhammad Kalend Osen, pendiri Basic English Course (BEC) yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris Pare.

Tingginya animo masyarakat untuk belajar bahasa di Kampung Inggris Pare, membuat lembaga kursus-kursus musiman datang memanfaatkan peluang. Kondisi itu menjadi kekhawatiran Kalend Osen, yang berkomitmen menjaga mutu pembelajaran.

Baca juga:
Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri

"Yang kami khawatirkan munculnya kursus-kursus musiman, yang tiba-tiba muncul tiba-tiba menghilang. Ini mengganggu kami yang sudah berpuluh-puluh tahun. Rasanya mohon maaf itu mengganggu kami," ucapnya.

(ADV)