Pixel Codejatimnow.com

ART Asal Kota Batu Ini Menabung 20 Tahun Demi Bisa Pergi Haji

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Titan
Tukah saat berada di rumahnya.(Foto: Galih Rakasiwi)
Tukah saat berada di rumahnya.(Foto: Galih Rakasiwi)

Batu - Seorang asisten rumah tangga (ART) di Kota Batu bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi menunaikan ibadah haji. Penantian tersebut tentunya membutuhkan perjuangan panjang.

Adalah Tukah, warga Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sehari-hari, ia bekerja sebagai ART di Kota Malang. Berkat kegigihannya, perempuan 62 tahun itu akhirnya bisa mewujudkan mimpi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Ia pun rela menyisihkan sebagian gajinya selama 20 tahun.

"Sejak 2001 lalu muncul niatan, dan memutuskan menabung sedikit demi sedikit. Meski tak menentu, setiap gajian selalu saya sisihkan mulai ratusan ribu hingga beberapa juta rupiah. Itu saya lakukan selama 20 tahun," jelas Tukah, Sabtu (4/6/2022).

Selain menyisihkan pendapatan, dia juga melakukan upaya lain agar bisa pergi ke Tanah Suci. Mulai dari tak berhenti berdoa, melakukan salat tahajud hingga puasa sunat setiap Senin dan Kamis.

Baca juga:
Tiba di Debarkasi Surabaya, 13 Jemaah Haji Positif Covid-19

"Saya lakukan salat tahajud, saya juga berdoa semoga bisa dijabah keinginan saya bisa berangkat haji. Saya juga salat hajat, puasa setiap Senin dan Kamis," tutupnya.

Tukah bersama calon jemaah haji (CJH) asal Kota Batu lainya tergabung dalam kloter 20. Rombongan akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo pada 16 Juni 2022. Selanjutnya akan terbang menuju Bandara Aman Madinah pada 17 Juni.

Baca juga:
Tangis Haru Keluarga Sambut Kepulangan Jemaah Haji di Bojonegoro

"Jika situasi normal tak terhalang pandemi, seharusnya saya bisa menunaikan ibadah haji pada 2020. Jujur saja, saya sangat senang dan terharu. Pesan saya, setiap ada niat wujudkan dengan kegigihan dan semangat," pesannya.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.