Pixel Codejatimnow.com

Tak Tersentuh Perbaikan Sejak 1998, Atap Kelas SD di Ponorogo Ambruk

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mita Kusuma
Ruang kelas SDN 2 Dayakan yang ambrol. (Foto: Kusuma Mita/jatimnow.com)
Ruang kelas SDN 2 Dayakan yang ambrol. (Foto: Kusuma Mita/jatimnow.com)

Ponorogo - Atap Ruang kelas 5 SDN 2 Dayakan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, ambruk. Beruntungnya insiden ambrolnya atap ruangan terjadi saat sore hari.

"Kalau pas sekolah entah apa yang terjadi. Karena anak-anak masih sering main di sini," ujar Kepala SDN 2 Dayakan, Suroso, Selasa (7/6/2022).

Kata Suroso, ruang kelas 5 SDN 2 Dayakan telah kosong selama 2 bulan. Para siswa yang berjumlah 20 orang sudah diungsikan ke perpustakaan sekolah.

Ruang kelas di sebelahnya, yakni kelas 6 pun hampir roboh. Sehingga para siswa juga diungsikan.

"Total 29 siswa yang diungsikan. 20 kelas 5 dan 9 siswa kelas 6," bebernya.

Menurutnya, perbaikan atap sudah dia ajukan sejak tahun 2021 lalu. Namun hingga saat ini belum ada perbaikan.

Ruang lain juga nyaris roboh, seperti ruang guru, ruang kepala sekolah dan kamar mandi. Atap ruangan tersebut juga hampir bernasib sama.

Baca juga:
Atap Rumah Warga Pakal Ambrol, Dampak Cuaca Buruk di Surabaya

"Posisi atap itu sudah bahaya, karena keropos. Informasi dari para guru sejak tahun 1998 belum ada rehab sama sekali," imbuh Suroso.

Atap ruang kelas yang ambruk di SDN 2 Dayakan.Atap ruang kelas yang ambruk di SDN 2 Dayakan.

Suroso menerangkan, bangunan sekolah ada sejak tahun 1983 dan sempat direhab tahun 1993 dan tahun 1998. Dan hingga saat ini belum ada rehab terbaru.

Baca juga:
Atap Pergudangan di Surabaya Ambrol, Pekerja asal Sampang Tewas

"Ini yang saya takutkan, apalagi ruang guru. Kalau sudah bunyi kretek langsung lari," jelasnya.

Saat ini SDN 2 Dayakan menampung 64 siswa dan 9 guru. Suroso pun berharap segera ada perbaikan agar proses belajar mengajar siswa tidak terganggu.

"Inginnya segera ada perbaikan atap seluruh gedung, baik ruang kelas 5, 6, ruang guru, Kepala Sekolah dan kamar mandi, supaya bisa segera digunakan kembali," pungkas Suroso.