Pixel Codejatimnow.com

Mbak Cicha Ajak Masyarakat Kediri Kurangi Sampah Plastik, Begini Caranya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Mbak Cicha (kanan) dalam acara penyerahan penghargaan lomba kreasi daur ulang sampah di Taman Totok Kerot (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mbak Cicha (kanan) dalam acara penyerahan penghargaan lomba kreasi daur ulang sampah di Taman Totok Kerot (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito (Mbak Cicha) mengajak masyarakat mengurangi sampah plastik. Caranya, dengan mengubah pola penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita bisa mengubah dari hal-hal kecil dimulai dari rumah tangga kita. Untuk mengurangi sampah plastik, kalau pergi-pergi, daripada beli air mineral mending membawa minum sendiri dari rumah, bawa sendok sendiri di dalam tas," terang Mbak Cicha dalam acara penyerahan penghargaan lomba kreasi daur ulang sampah di Taman Totok Kerot, Kamis (9/6/2022).

Lomba kreasi daur ulang sampah yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri itu merupakan bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022. Mbak Cicha mengapresiasi ibu-ibu PKK yang mampu mendaur ulang sampah menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai ekonomi.

"Dengan kegiatan seperti ini (daur ulang sampah), mari kita berupaya mengurangi sampah plastik sesuai program 3R, reuse, reduce dan recycle," ungkapnya.

Sampah plastik diakui bisa menjadi ancaman bila tidak dikelola dengan baik. Hal itu lantaran sampah plastik sulit diurai tanah. Untuk itu, Mbak Cicha mengimbau agar masyarakat Kabupaten Kediri untuk tidak membuang sampah sembarang tempat.

Baca juga:
2 Tahun Lagi Tempat Belanja di Kediri Bebas Kantong Plastik, Warga Sudah Siap?

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti menambahkan, lomba ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga.

Harapannya, sampah yang ada dapat terpilah, mulai dari rumah tangga. Melihat hasil produk yang ditampilkan, dinilai cukup bernilai ekonomis sehingga bisa menjadikan sampah menjadi berkah.

"Kami berpesan supaya masyarakat memilah sampah yang organik dan an-organik. Yang organik bisa digunakan sebagai pupuk dan yang an-organik bisa dikreasikan untuk kerajinan," jelasnya.

Baca juga:
Bersih-bersih Sungai Ngrowo Tulungagung, Sampahnya Ancam Kehidupan Ikan

 

(ADV)